Pemkot Pekalongan Siapkan Dapur Umum Untuk Pengungsi  Banjir

pengungsi banjir enggan pindah (2) (Foto : )

Para pengungsi banjir Kota Pekalongan enggan pindah ke Stadion Hoegeng, dengan alasan jauh dari rumah mereka yang kebanjiran. Sementara Pemkot sudah membuka dapur umum di Stadion Hoegeng. Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan setelah ditetapkan status tanggap darurat, pemkot akan menggunakan dana cadangan untuk keperluan penanganan banjir di Pekalongan.  Status tanggap darurat banjir dimulai sejak Kamis (20/2/2020) hingga Kamis (27/2/2020). Pemkot sudah membuka dapur umum dan posko induk di Stadion Hoegeng. Sementara para pengungsi di Masjid Al Karomah enggan pindah ke lokasi lain.[caption id="attachment_283164" align="alignnone" width="900"] Para pengungsi di Masjid Al Karomah enggan pindah (Foto: ANTV/ Otong Susilo)[/caption]Dapur umum didirikan di Stadion Hoegeng, yang  akan memasok makanan bagi pengungsi korban banjir maupun warga yang terdampak banjir. Saat ini semua dinas terkait dibantu TNI dan Polri sudah bergerak melakukan penanganan dan pemberian bantuan logistik bagi pengungsi dan warga yang terdampak. Jumlah warga yang terdampak banjir namun tidak mengungsi ada 2.200 jiwa,  sedangkan jumlah pengungsi mencapai sekitar 1.100 orang.Saat ini sebagian besar pengungsi berada di Masjid Al Karomah. Sementara hari ini Masjid Al Karomah akan digunakan untuk Sholat Jumat, pemkot meminta kepada pengungsi agar pindah ke lokasi Stadion Hoegeng, namun para pengungsi enggan pindah. Alasannya pengungsi enggan pindah karena Stadion Hoegeng letaknya cukup jauh dari lokasi rumah  warga yang kebanjiran.Otong Susilo | Pekalongan, Jawa Tengah