Bunda Maria Jawa Naik Ke Surga Mampir di Gudang

Bunda Maria Jawa Naik Ke Surga Mampir di Gudang (Foto : )

Bunda Maria Jawa naik ke surga. Terbang melayang di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Mengenakan busana bludru khas Jawa. Berkebaya motif Parangrusak. Bunda Maria memberkati Indonesia. Itulah lukisan Maria Assumpta karya Basoeki Abdullah. Sayang, lukisan itu sempat teronggok di gudang Collegium Berchmanianum, bangunan lama milik pastor-pastor SJ.      Maria Assumpta. Diangkat ke surga. Lukisan ini karya Basoeki Abdullah saat muda. Maria Assumpta akan dipamerkan di museum bergengsi Belanda, Rijksmuseum.Lukisan ini menggambarkan Bunda Maria versi Jawa diangkat ke surga. Melayang di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dua gunung ikon mistis masyarakat Jawa bagian tengah dan pesisiran tengah selatan (Yogyakarta, Purworejo, Kebumen dan Kutoarjo). Bunda Maria mengenakan busana tradisional Ratu Jawa dan kain jarik motif Parang juga kerudung dan selendang putih transparan. Lukisan Maria Assumpta ini berukuran kira-kira 1 x 2 meter. Lukisan ini adalah satu dari empat lukisan bertema sama yang dilukis Basoeki Abdullah. Ketiga lukisan lainnya tidak diketahui keberadaannya.Sempat sebelumnya disimpan di Collegium Berchmanianum, gedung milik Jesuit, kemudian dititipkan ke Museum Nijmegen dan dipamerkan secara berkala. Setelah itu, lukisan dikembalikan pada pastor Jesuit di Nijmegen. Sekarang disimpan di rumah jompo Aqua Viva milik Jesuit (Serikat Yesus/SJ) di Nijmegen, Belanda.Lukisan Maria Assumpta ini dibuat tahun 1935. Kala itu Basoeki Abdullah berusia 20 tahunan. Sang maestro sedang menempuh pendidikan di Koninklijk Academie voor Beeldende Kunsten, Den Haag, Belanda. Basoeki mendapat beasiswa dari Yayasan St. Claverbond yang terafiliasi dengan Jesuit.Basoeki kemudian membuat beberapa lukisan Maria Assumpta versi Jawa dan menyerahkannya ke Yayasan St. Claverbond sebagai tanda terima kasihnya. Ada tiga lukisan Maria Assumpta karya Basoeki Abdullah yang diserahkan ke sini. Kedua lukisan itu memperlihatkan seekor ular raksasa yang melilit gunung, sementara satunya lagi menyertakan unsur Tri Tunggal. Kisah Panjang Sampai Gudang Lukisan ini, beserta tiga lukisan bertema sama, Maria Assumpta pertama kali muncul ke publik dalam sebuah majalah yang diterbitkan Yayasan St. Claverbond berjudul Claverbond di tahun 1940-an. Sebelumnya, tahun 1935, di majalah yang sama terpampang tulisan mengenai Javaansche Madonna atau Madonna Jawa.Sejak diserahkan kepada Serikat Yesus, lukisan ini terpampang di ruang tamu Collegium Berchmanium di Den Haag. Selama dalam kepemilikan Serikat Yesus, lukisan ini sempat dipinjam dan ditampilkan ke publik oleh Museum Valkhof di Nijmegen pada tanggal 20 September 2004 hingga 20 Februari 2005.Lukisan ini sempat diturunkan dari ruang tamu Collegium Berchmanium, sebelum akhirnya ditemukan kembali di tahun 2019 di sebuah gudang bawah tanah. Bisa jadi setelah gedung kolegium itu dimiliki Universitas Radboud, lukisan dipindahkan ke gudang.Dicuplik dari Majalah Historia, lukisan ini dicari kembali oleh Harm Stevens, kurator Rijksmuseum di Amsterdam, dan ditemukan dirawat oleh Serikat Yesus dalam kondisi baik di gudang bawah tanah.Kini tahun 2020, pihak museum di Belanda ingin memamerkan lukisan 'Maria Assumpta' di museum paling bergengsi di Belanda, yaitu Rijksmuseum Amsterdam. (*)