Mendaki lereng gunung. Lewati lembah. Seberangi sungai. Tembus belantara hutan Merapi. Mobilnya, bukan mobil offroad namun mobil standar! Tapi mesti yang beroda penggerak 4x4 tentunya. Jelajahnya bukan di siang namun di malam hari! Bukan pula hari biasa namun Malam Jumat Kliwon! Sensasinya … Mistis!
Malam Jumat Kliwon pukul 21.00 WIB.
Malam itu langit cerah berawan. Hawa dingin Merapi merasuki tulang. Serombongan orang berjaket tebal berkumpul di Rumah Makan Moro Lejar, Jalan Cangkringan KM. 2, Wukirsari, Cangkringan, Yogyakarta. Mereka bersiap melakukan jelajah lereng Merapi.
[caption id="attachment_278841" align="alignnone" width="900"] Koordinasi para driver dan pemandu di RM Moro Lejar. Foto: Dok. pribadi Pyo[/caption]
Seluruh ransum konsumsi dicek. Lengkap! Seluruh peralatan memasak juga dicek. Lengkap!
Ransum konsumsi ini diantaranya air minum, kopi, camilan dll yang wajib dibeli di pusat desa Cangkringan. Ini adalah salah satu kiat para penggagas untuk menghidupkan ekonomi masyarakat setempat. Ransum ini adalah pelengkap saat Coffee Break di tengah hutan, dan saat menanti matahari terbit.
[caption id="attachment_278846" align="alignnone" width="900"] Bersiap menjelajah lereng Merapi. Foto: Dok. pribadi Pyo[/caption]
Seluruh mobil diabsen! Uniknya, setiap mobil offroad ini diberi nama sayuran lokal sebagai julukan, seperti gambas, sawi, pare, dan jembak. Ini untuk memudahkan komunikasi antar kendaraan dan pemandu.
[caption id="attachment_278848" align="alignnone" width="900"] Foto: Dok. pribadi Pyo[/caption]
Deru knalpot mobil bergemuruh. Saatnya berangkat! Sepuluh mobil bergerak perlahan. Perjalanan tak begitu lama kemudian menyusur jalan hutan, aliran lahar maupun sungai baru. Namanya juga offroad, pastinya jalanan yang ditempuh tidak semudah jalan raya aspal.
https://www.instagram.com/p/B7gTVJ5Budn/?igshid=115vrpr238nz2
Offroad malam ini tentu ada pemandunya. Peamdunya adalah dua warga setempat yang juga pehobi offroad, namanya Bilang dan Rendi. Mereka yang membuka dan memetakan jalan.
https://www.instagram.com/p/B68aa3mhoLl/?igshid=1bsfrs8j6qo4n
Rombongan offroad ini akan melewati Kali Gendol yang menjadi jalur luncuran lahar Merapi. Juga desa-desa terdampak awan panas, bahkan juga menyusuri kampung tanpa penghuni. Semua tewas hangus oleh awan panas erupsi Merapi. Di sinilah biasanya hal-hal mistis terjadi. Apalagi malam itu Malam Jumat Kliwon!
Malam Jumat Kliwon bagi orang Jawa adalah malam puncak dari puasa neptu 40. Disebut-sebut sebagai Rajanya hari Jawa. Sedangkan Selasa Kliwon, adalah ratu hari Jawa.
Pada Malam Jumat Kliwon inilah sebagian besar orang Jawa menggelar ritual kejawen. Ada yang tidak tidur untuk menghayati keberadaan waktu. Ada yang puasa untuk menguatkan jiwa. Ada pula yang laku kungkum atau berendam di mata air untuk menghayati keberadaan fisik. Ada pula yang menggelar ritual berjalan kaki untuk meleburkan diri pada semesta. Juga bagi para pemilik keris, biasanya malam ini membersihkan keris mereka.
[caption id="attachment_278835" align="alignnone" width="900"] Foto: Dok. pribadi Pyo[/caption]
Tengah malam sudah dilewati. Sampailah rombongan di Bunker Kaliadem. Saatnya membongkar logistik. Ransum konsumsi digelar. Peralatan masak mulai dipekerjakan. Di sebelah sini, air panas mengucur dalam gelas. Kopi diseduh. Di sebelah sana, mie instan lahap disantap. Kuahnya diseruput. Perut yang keroncongan setelah tubuh melonjak-lonjak di atas kursi mobil kini terisi. Siap menanti terbitnya mentari pagi.
[caption id="attachment_278832" align="alignnone" width="900"] Foto: Dok.pribadi Pyo[/caption]
Offroaf di Malam Jumat Kliwon ini tentu menggugah kehidupan malam Merapi. Kalau dahulu hanya wisata kuliner dan tongkrongan. Kini kegiatannya menyusur lereng dan lembah ikon mistik Jogja dan Jawa Tengah ini.
Gunung ikon mistik ini berada di wilayah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten. Tingginya 2.968 meter. Aktifitas vulkaniknya. Pernah meletus pada 26 Oktober 2010. Menewaskan ribuan warga termasuk juru kunci gunung, Mbah Maridjan.
Pasca letusan itulah, kawasan Merapi berubah sepi. Beberapa kampung tidak berpenghuni. Awan panas merenggut nyawa penduduknya. Kini sepuluh tahun berlalu. Belantara Merapi kembali merimbun hijau. Jalur aliran lahar menciptakan wahana jelajah baru. Jalur aliran sungai-sungai baru makin banyak dan menantang untuk dilalui.
Adalah Pyo, Joko MKT dan Pak Antok. Mereka beride menghidupkan kembali kawasan Merapi. Menjadi tujuan wisata alam maupun kuliner dan tentunya memulihkan ekonomi masyarakat lereng Merapi. Uniknya dikemas dalam hobi ekstrem bersentuhan mistis!
“Memaknai Jumat Kliwon bisa beragam. Namun nilai spiritual dan budaya tidak pupus musnah. Sekarang ini memasuki jaman modern. Kalau jaman dahulu orang tidak tidur, berjalan kaki malam menyusuri alam, kami juga melakukannya namun dengan cara modern, memakai mobil,” kata Pyo kepada ANTVKlik.
[caption id="attachment_278883" align="alignnone" width="900"] Pyo, penggagas Jumat Kliwon Night Offroad. Foto: Dok. pribadi Pyo[/caption]
“Kami juga mewajibkan setiap peserta offroad menjaga kebersihan bahkan menyisir sampah di sepanjang jalur offroad. Menjaga alam adalah cara kami menambah kesakralan Malam Jumat Kliwon,” pungkas Piyo.
Mereka bertiga yang tinggal di kawasan Merapi sudah tidak asing lagi dengan penampakan maupun kejadian mistis. Apalagi memang banyak lokasi yang dianggap keramat di Merapi. Konon tempat bersemayamnya makhluk-makhluk halus. Pada Malam Jumat Kliwon makhluk-makhluk halus juga menggelar hajat di Merapi. Wingit!
Pyo, Joko MKT dan Pak Antok sangat paham sehingga berani menggagas Paguyuban Jumat Kliwon Night Offroad. Jelajah malam yang bukan jelajah biasa. Dan ternyata peminatnya sangat banyak.
https://www.instagram.com/p/B8YsQoEHWEl/?igshid=kh90csti3pp5
Oh iya, ini bukan offroad biasa. Mobilnya harus standar, namun penggerak roda wajib 4x4. Mobil bawa sendiri-sendiri ya. Digelar hanya 40 hari sekali pada Malam Jumat Kliwon. Daaan … Gratis!
Anda tertarik? Silakan colek IG @pyofatman atau Twitter @pyofatman.
Selamat bertualang! (*)