Diprediksi pada tahun 2050 lebih banyak sampah plastik ketimbang hewan/ikan laut, kalau kita tidak melakukan perubahan dengan tidak membuang sampah plastik di laut. Tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di dunia yang membuang sampah di laut. Sampah plastik dilaut berubah menjadi microplastik yang dengan mudah dikonsumsi oleh hewan laut, terumbu karang serta ekosistem yang ada di dasar laut.[caption id="attachment_278680" align="alignnone" width="900"] Anggota Sispala dan FASTA Jakarta, membersihkan sampah plastik di pantai Tanjung Pasir, Mauk, Tangerang, Banten (Foto: Sispala)[/caption]Diprediksi pada tahun 2050 lebih banyak sampah plastik ketimbang hewan/ikan laut kalau kita tidak melakukan perubahan dengan tidak membuang sampah plastik dilaut.Untuk itu Sispala dan Forum Sispala Jakarta diikutsertakan oleh Restore Integrity to the ocean (RIO) sebuah LSM lingkungan hidup dari Amerika. Acara ini berlangsung selama 2 hari 8-9 Februari 2020 bertempat di Pantai Tanjung pasir, Mauk Tangerang. Adapun Sispala dan alumni terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 250 orang dari 23 ekskul Sispala se-Jakarta. Tema kegiatan Ocean Clean up day adalah "menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian ekosistem dilaut sebagai sumber kehidupan masa depan."