Barista cantik sekaligus mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia, Dea Alfiyah sedang meracik kopi di Kozi Coffee 9.0 Lebak Bulus. Foto: Instagram @dealfiyah[/caption]Selain Fajar, ada pula Dea Alfiyah, mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia. Dea adalah barista di Kozi Coffee 9.0 Lebak Bulus. Berbeda dengan Fajar, kalau Dea menjadi barista berawal dari kecintaannya pada kopi. Dari sinilah ia mempelajari seluk-beluk kopi. Belajar meracik kopi termasuk pula seni memperindah sajian kopi dalam cangkir.[caption id="attachment_277281" align="alignnone" width="899"] Dea Alfiyah di Kozi Coffee 9.0 Lebak Bulus. Foto: Instagram @dealfiyah[/caption]“Awalnya memang langsung jadi barista, tapi belum terlalu bisa dan banyak belajar dari para barista senior hingga menonton video YouTube untuk berbagai cara steam hingga latte art,” ujar Dea.[caption id="attachment_277283" align="alignnone" width="900"] Dea Alfiyah sedang menerawang, jadi psikolog atau tetep jadi barista ya? Foto: Instagram @dealfiyah[/caption]Memiliki dua kesibukan berbeda, sebagai mahasiswi dan barista membuat Dea harus mampu membagi waktu. Jadwal perkuliahan di pagi hari dan menjadi barista. Terkait tugas kuliah, Dea selesaikan di rumah setelah jam kerja berakhir.[caption id="attachment_277285" align="alignnone" width="900"] Dea manyun karena capek banyak cucian gelas ya? Foto: Instagram @dealfiyah[/caption]Baik Dea maupun Fajar tidak berencana tetap menggeluti dunia kopi setelah lulus dari universitas masing-masing. Fajar berencana untuk menggeluti bidang lain, sedangkan Dea berencana untuk melanjutkan kegiatan yang berhubungan dengan jurusannya di kampus, yaitu Psikologi.