Di tengah ancaman wabah virus corona, Taiwan juga mengalami ancaman flu babi. Virus yang berasal dari babi ini bisa mengakibatkan kematian, dan dapat menyebar dari orang ke orang. Flu babi kini menjadi ancaman yang lebih besar di Taiwan dibandingkan wabah virus corona dari China daratan. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, dalam tiga bulan terakhir ini sudah ada 56 orang yang meninggal akibat virus influenza musiman ini. Sementara tidak ada laporan kematian yang disebabkan oleh virus corona.Flu babi bukanlah hal baru, karena penyakit ini telah menyebar ke seluruh dunia sejak muncul di Meksiko dan menjadi wabah flu pertama dalam 50 tahun belakangan. Penyakit ini adalah penyakit pernafasan yang disebabkan oleh H1N1.Virus ini sejenis dengan penyebab flu musiman yang biasa menyerang manusia, namun H1N1 mengandung unsur genetika yang juga ditemukan dalam jenis virus khusus yang menyerang manusia, burung dan babi. Walaupun virus ini berasal dari babi, namun juga dapat menyerang manusia, dan dapat menyebar dari orang ke orang.Penularan virus H1N1 juga serupa dengan virus influenza lain, misalnya dari penderita yang bersin atau batuk. Jika percikan ingus atau air liur dari penderita menempel langsung pada permukaan mata, hidung, serta mulut seseorang, maka orang tersebut akan terpapar oleh virus.Gejala flu babi pada manusia serupa dengan gejala flu pada umumnya, meliputi panas tinggi yang diiringi dengan batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri di seluruh tubuh serta persendian. Beberapa orang yang terserang H1N1 juga menderita rasa mual dan diare.Sama dengan penyakit flu biasa, gejalanya bisa lebih parah atau lebih ringan dari gejala umum, tergantung daya tahan tubuh penderita dan pengobatan yang dijalani. Sebagian besar orang hanya menderita gejala yang ringan dan bisa pulih kembali dalam waktu sekitar seminggu. Pada beberapa kasus, flu babi dapat berujung pada kematian.Berikut kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko flu babi menjadi penyakit yang lebih berat dan menimbulkan komplikasi:
- Anak-anak berusia di bawah 5 tahun atau di atas 65 tahun.
- Ibu hamil.
- Menderita penyakit kronis, seperti asma, penyakit jantung, pneumonia, dan diabetes.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS.