Illmuwan AS: Ganggang Jadi Bahan Bakar Paling Efisien dan Ramah Lingkungan

(Foto : )

Para ilmuwan dunia kini sedang berlomba-lomba meneliti pengganti bahan bakar bakar fosil. Ternyata, peneliti dari Colorado, Amerika Serikat mengungkap, ganggang jadi bahan bakar paling efisien dan ramah lingkungan. Banyak orang kesal menghadapi ganggang. Ini karena tanaman itu sering dianggap buruk karena menciptakan zona mati di samudera dan sampah beracun kalau ganggang itu mekar. Tetapi, ganggang bisa menjadi bahan bakar berkarbon netral, makanan dan produk-produk yang dibutuhkan manusia. Untuk mewujudkan produk dari ganggang, tim ilmuwan di National Energy Renewable Lab (NREL), di Golden, Colorado, Amerika Serikat. Mereka  mengorek rahasia yang terkandung dalam ganggang. Para ilmuwan NREL berupaya membuat ganggang menjadi tanaman dan produk yang netral karbon. Lieve Laurens adalah ilmuwan senior di NREL dan ketua Program Ganggang. Ia menjembatani penelitian di NREL dengan Departemen Energi. "Kami bekerja di laboratorium ini karena kami percaya bahwa ganggang benar-benar bisa bermanfaat," kata Laurens Ganggang bisa bermanfaat karena, kalau tumbuh di air dangkal sebagai tanaman, efisien dalam mengubah sinar matahari dan karbon dioksida menjadi bahan baku yang dibutuhkan untuk bahan pangan, produk-produk dan bahan bakar. “Sehingga kita bisa mengendarai truk, dan menerbangkan pesawat. Pesawat kini bahkan sudah ada yang terbang dengan campuran bahan bakar ganggang,” katanya. Ilmuwan NREL kemudian menganalisis produksi ganggang di laboratorium mereka. “Di sini terdapat sianobakteri. Bakteri-bakteri ini sebenarnya hasil rekayasa genetika untuk menghasilkan sejenis minyak yang sangat kental, berlilin,“ paparnya.

Jadi Bahan Bakar dan Makanan

Laurens mengatakan ganggang memiliki semua potensi itu. Bahkan, banyak varietas ganggang bisa tumbuh tanpa air. “Jadi, nantinya, dari ganggang kita bisa membuat sol sepatu dan kursi khusus untuk anak di mobil atau car seats. Saat ini, banyak plastik yang setiap hari digunakan tidak bisa terurai secara alami. Plastik-plastik itu tetap ada sampai ratusan tahun. Plastik yang akan kami buat-busa, car seats, sol sepatu, sangat mungkin bisa terurai secara alami, " kata Laurens. Para Ilmuwan NREL juga menguji ganggang di udara terbuka atau di luar laboratorium. “Di sini terdapat deretan kolam, dan kami mengaduknya dengan dayung beroda. Saya berharap, kelak ganggang menjadi sumber makanan atau sumber bahan bakar, dan membersihkan atmosfer kita dari karbon dioksida," kata teknisi penelitian NREL Nick Sweeney. Memproduksi bahan bakar ganggang masih jauh lebih mahal dibandingkan memproduksi bahan bakar fosil. Tetapi, menurut Laurens, pada masa depan potensi keuntungannya cukup besar. Dalam 10 tahun ini, ia memperkirakan bahan bakar, makanan, dan produk-produk dari ganggang bisa didapat dengan mudah. Penggunaan ganggang juga bermanfaat untuk mengenyahkan karbon dari atmosfer Bumi. VOA Indonesia