Virus Corona Membuat Panik Orangtua 10 Mahasiswa yang Studi China

orangtua mahasiswa yang belajar di China 1 (Foto : )

Virus corona di Wuhan, China, membuat panik sejumlah orangtua para mahasiswa di Kotamobagu dan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Mereka khawatir dengan keberadaan anak-anaknya yang sedang menimba  ilmu di Wuhu Institute of Technology China. Menyusul adanya wabah virus corona yang menghebohkan dunia, membuat khawatir sejumlah orangtua para mahasiswa asal Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Pasalnya anak-anak mereka yang saat ini sedang menimba ilmu di institusi pendidikan tinggi di Wuhu, Provinsi Anhui, Republik Rakyat China.Seperti yang dirasahkan Aini Korompot, orangtua dari salah satu mahasiswa bernama Panji Korompot. Menurut aini meski dirinya sering berkomunikasi melalui telpon hingga video call dengan anaknya, namun ia tetap khawatir terhadap keberadaaan anaknya yang saat ini sedang berada di Provinsi Anhui, China.“ Dengan adanya virus corona kami khawatir keberadaan anak kami yang menimpa ilmu di China, “ ujar Aini Korompot,  Ibunda dari PanjiKekawatiran yang sama juga dialami Hatija Abian serta Nurhayati Abian yang  tak lain merupakan ibu kandung dari mahasiswa Regita Damopolii dan Veronika Potabuga. Dengan adanya virus corona ini awalnya mereka kawatir, namun setelah menghubungi dan mengetahui keberadaan anak-anak mereka bisa mengurangi kegelisahan.Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow, Renti Mokoginta mengaku hingga kini kondisi para mahasiswa yang menimba ilmu di Wuhu Institute of Technology China, terbilang aman dari virus corona. Bahkan selain berkomunikasi langsung dengan para mahasiswa yang ada di China, pemerintah daerah juga terus meminta pihak perusahan semen atau PT Conch Nort Sulawesi Cement  untuk mengetahui langsung keberadaan para mahasiswa tersebut.Saat ini tercatat sebanyak 10 mahasiswa asal daerah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow yang saat ini sedang menimba  ilmu di Provinsi Anhui Republik Rakyat China. Seperti Irvan Pratama Manggo, Rivandi Ansik, Hargreafes Komaling, Marlino Manansal, Natalia Lapian, Ally Galang, Kevin Mokoagow, Rifai Sutomo, I Ketut Ariwiputra dan Faren Maindoka. Kesepuluh  mahasiswa ini merupakan peserta Program Study Abroad University in China yang diberangkatkan pada Desember 2019 lalu, atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow bersama perusahan semen atau PT Conch Nort Sulawesi Cement.Rencananya Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow akan memberangkatkan 11 mahasiswa lain pada awal Februari 2020, namun dengan adanya ancaman virus corona ini, pemkab membatalkan pemberangkatan tersebut, sambil menunggu situasi aman dari wabah virus corona.Rifandi Kamaru | Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara