Harga cabai di pasar tradisional, di Kabupaten Bojonegoro, terus melambung tinggi. Kenaikan harga terjadi beberapa kali sejak dua pekan terakhir, hingga menembus Rp85 ribu per kilogram, terutama jenis cabe rawit. Pedagang menduga kenaikan harga cabe, terjadi karena berkurangnya pasokan cabe dari petani, akibat dampak cuaca buruk, serta curah hujan tinggi.Melambungnya harga cabe tersebut, seperti yang terpantau di pasar Kota Kabupaten Bojonegoro. Harga cabai melonjak drastis sejak dua pekan terakhir setelah tahun baru.Kenaikan harga, bahkan terjadi sebanyak lima kali, dari kisaran harga Rp35 ribu per kilogram, kini sudah menembus harga Rp85 ribu per kilogramnya. Terutama cabe rawit.Sementara untuk cabe rawit, saat ini berada dikisaran Rp85 ribu per kilogram atau naik drastis dari harga sebelumnya, cabe plompong atau merah besar, saat ini mencapai Rp60 ribu rupiah per kilogram.Para pedagang di pasar setempat mengaku, naiknya harga cabe yang cukup signifikan ini, diduga akibat menipisnya stok cabe di pasaran, menyusul dampak cuaca buruk dan curah hujan tinggi, sehingga pasokan yang datang dari petani di daerah penghasil, menjadi turun dan terhambat.Mahalnya harga beberapa komoditas tersebut. Membuat pedagang resah, sebab omzet mereka turut mengalami penurunan hingga mencapai 30 persen dibanding hari biasa.Salah seorang pembeli, Lizza mengatakan bahwa kenaikan hargai cabai saat ini membuat dirinya resah, dirinya menuturkan bahwa cabai merupakan salah satu bahan masakan yang pokok baginya, Lizza berharap semoga kenaikan harga cabai ini cepat berangsur turun.Para pedagang memperkirakan, tingginya harga cabe dan bawang ini diperkirakan akan berlanjut, setidaknya hingga satu sampai dua pekan mendatang. Dewi Rina Handayani | Bojonegoro
Harga Cabai di Bojonegoro Meroket hingga Rp85 ribu per Kilogramnya
Kamis, 23 Januari 2020 - 21:04 WIB
Baca Juga :