Turki Utsmani, di bawah pimpinan Muhammad al-Fatih pada tahun 1453, telah berhasil menaklukkan kota Konstantinopel. Kejatuhan ibu kota Romawi Timur Byzantium, sekaligus pusat Kristen Ortodoks itu memunculkan jeritan putus asa dan kemarahan di Eropa.Tujuh abad kekhalifahan Islam menguasai Eropa. Namun surut kemudian. Andalusia sebagai pintu masuk Islam mulai runtuh. Kaum muslimin di bawah penguasa Bani Ahmar di Kota Granada makin sedikit. Sementara kerajaan-kerajaan salib [Kristen] menggalang kekuatan untuk mengusir kaum muslimin dari Spanyol.Pada akhirnya, Granada benar-benar runtuh. Jatuh ke tangan kaum Salib . Raja Abu Abdullah menyerah kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Kunci istana al Hambra dan Granada diserahkannya kepada pasukan Kristen pada bulan Rabiul Awwal, tahun 897 H (1492 M). Kaum muslimin yang tersisa di Spanyol hijrah ke Portugal dan menetaplah di sana atas perlindungan Raja Manuel I [31 Mei 1469 – 13 Desember 1521].Perang-perang sporadis berlangsung di Eropa. Tidak banyak mempengaruhi stabilitas politik. Kerajaan-kerajaan Kristen mulai berkongsi. Melirik pesisir utara Afrika. Hingga pada 1492, para conquistador Portugis, Spanyol dan Prancis menyerbu pantai-pantai Afrika Utara. Kota Tunis di Tunisia mereka kuasai. Juga Kota Ceuta di Maroko dan Kota Aljir di Aljazair. Khairuddin dan Arouj bin Yakub Sultan Selim I adalah penguasa Utsmani kesembilan. Berkuasa pada 1512 – 1520. Sultan Selim I mengangkat Arouj dan Khairuddin bin Yakub sebagai panglima armada laut Ottoman. Apa yang membuat Sultan Salim I percaya pada Khairuddin?
Khairuddin yang membantu di kedai ayahnya di pulau Lesbos sering mendengar cerita para pelaut muslim. Tertarik, tahun 1498 bersama saudara-saudara laki-lakinya menjadi prajurit laut pada usia 20 tahun. Hanya dalam tempo lima tahun mereka terkenal sebagai pasukan patroli laut yang handal. Memimpin armada patroli di tepi Mediterania. Ada suatu masa di tahun 1514 ketika Khairuddin memimpin pertempuran laut dan menaklukkan armada Spanyol. Setahun setelah resmi menjadi Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah Ottoman, pada 1516 Khairuddin menggempur dan membebaskan Aljazair. Pada tahun 1518 Spanyol berhasil mempengaruhi penguasa kota Tlemcen (Tilmisan), Aljazair bagian barat, untuk memberontak. Aruj kemudian memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Pemerintahan Aljazair sementara diserahkannya pada Khairuddin.Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.Pertempuran besar terjadi di Pulau Penon, Maroko. Spanyol mencoba merebut Aljazair kembali pada 1529. Armada Spanyol berhasil ditaklukkan dalam 20 hari. Khairuddin menyisir pantai Afrika dan menaklukkan Tunisia pada 1531.Pada 1533, Khairuddin menyerbu Spanyol dan membebaskan lebih dari 70.000 orang muslim dan mengirim mereka ke Maroko.Khairuddin kemudian pergi ke Konstantinopel dan meminta daulat atas Tripoli, Libya. Disetujui. Sultan memberinya 200 kapal. Setahun kemudian menjadi penguasa lautan Mediterania. Dari sinilah muncul julukan Barbarossa. Jenggot Merah dalam bahasa Italia. Merujuk pada Khairuddin dan Arouj bin Yakub.[caption id="attachment_272153" align="alignnone" width="663"]