Warga di kawasan Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat menanam padi di salah satu ruas jalan lintas Sumatera sebagai bentuk protes terhadap jalan yang sudah satu tahun rusak dan tak kunjung diperbaiki. Ruas jalan tersebut merupakan jalan provinsi, yang mengalami kerusakan sepanjang sepuluh meter. Bahkan, kondisi jalan nyaris menyerupai sawah.Seorang warga setempat, Armalis, mengaku sudah sekitar setahun terganggu oleh kondisi jalan. Jika hujan, ruas jalan becek seperti sawah, sementara saat musim panas, akan berdebu.“Saya berjualan di sini, semua barang dibungkus pakai plastik, siapa pula yang akan membeli di dalam plastik,” ujarnya, Rabu (22/01/2020).Menurutnya, menanam padi di tengah jalan merupakan inisiatif bersama. Bahkan, sebelumnya juga pernah ditanami pisang, hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.“Warga datang bawa benih, disuruhnya tanam, ya kami tanam bersama-sama,” ungkapnya.Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan pihaknya sudah meninjau kondisi jalan tersebut dan akan segera memperbaikinya.“Ya, hari ini kami bersama bupati telah meninjau jalan yang ditanami padi oleh masyarakat itu,” ujarnya.Dikatakannya, jalan tersebut sudah rusak sejak satu tahun lalu. Pemerintah akan akan segera memperbaiki, terutama menutup lubang dan memperbaiki drainase di sekitar jalan itu.“Dari pengakuan masyarakat, karena tidak juga diperhatikan, makanya mereka tanam padi, jalan ini statusnya jalan provinsi,” ungkap Nasrul.Diperkirakan, perbaikan jalan itu membutuhkan biaya sebesar Rp 8 miliar.Namun, tahun ini belum bisa dianggarkan, karena anggaran 2020 sudah ketok palu. Tapi, solusi untuk sementara, bisa dilakukan pemeliharaan.“Peningkatan jalannya butuh Rp 8 miliar, tapi tidak mungkin 2020 ini, tetapi sekarang kita atasi agar kegiatan masyarakat tidak terganggu, ditanami padi seperti ini kan cambuk juga bagi kita,” pungkasnya.
Protes Jalan Rusak, Warga Muaro Sijunjung Tanam Padi di Tengah Jalan
Kamis, 23 Januari 2020 - 04:43 WIB
Baca Juga :