Tak disangka, Bang Ben malah ditawari jabatan menteri oleh Pak Harto! Menteri Penerangan!Bang Ben syok! Cuma cengar-cengir! Lalu, apa jawaban Bang Ben kala itu?“Saya kagak berani, Pak Presiden. Saya orangnya belum kebal, suka kagak tahan godaan. Nanti kalau ada yang dateng bawa duit lima karung, gimana? Masak saya tolak, hehehe ... Ditolak mubazir, saya terima jadi korupsi, dong,” Wiryanto menirukan jawaban Benyamin. Bang Ben melewatkan jabatan penting begitu saja. Presiden Soeharto hanya tersenyum.Namun Wiryanto mengomel. “Kenape ditolak? Kalau Bang Ben jadi menteri, biar saya yang jadi sekretaris jenderalnya. Saya akan urus semuanya,” kata Wiryanto. Benyamin menjawab, "Kagak mau. Gua ogah main politik. Gue kagak bisa boong.”[caption id="attachment_271713" align="alignnone" width="728"] Benyamin Sueb bertemu Presiden Soeharto dan Ibu Tin. (Foto: Lokadata.id)[/caption]Adalah Zainin Selamet. Dia adalah teman Ben di grup Melody Boys. Zainin Selamet di buku Benyamin S. Muka Kampung Rejeki Kota menulis bahwa dirinya pernah diajak Bang Ben ke kantor Golkar di Slipi. Di situ Bang Ben ditawari jadi anggota DPR/MPR urutan nomor lima, sebagai utusan golongan. Bang Ben menolak! Alasannya tidak mau pusing dan kebebasannya terganggu jika jadi anggota dewan. Bang Ben kemudian merekomendasi Eddy Sud. Jalan Seni Bang Ben Benyamin Sueb memang punya segudang cerita unik. Sebelum tenar sebagai penyanyi dan bintang film pernah menjadi kondektur bus Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) dan staf Kodam V Jakarta Raya.Jadi ceritanya, Bang Ben punya cita-cita menjadi penerbang atau pilot. Setelah lulus SMA, ia mendaftarkan diri di Akademi Angkatan Udara. Ia lulus ujian masuk. Namun ibunda tidak menginjinkannya menjadi seorang penerbang. Pupus harapan menjadi pilot, ia melanjutkan kuliah jurusan manajemen namun tidak menyelesaikan. Bang Ben hidup di jalanan menjadi kondektur bus, tukang roti, hingga menjadi karyawan admnistrasi di bagian peralatan dan amunisi Angkatan Darat Kodam V Jaya.