Mengenal Rudal SA-15 yang Diduga Jatuhkan Pesawat Ukraina di Iran

SA-15 (Foto : )

Negara-negara Barat menduga kuat jatuhnya pesawat Ukraina akibat terkena rudal Iran. Bahkan seorang pejabat AS menyebut jenis rudal SA-15 sebagai biang keladinya. Seperti apa kemampuan rudal SA-15 milik Iran? Guna menghadapi ancaman serangan dari negara lain, militer Iran telah memasang persenjataan canggih, termasuk sistem pertahanan udara di sejumlah lokasi strategis.Salah satu sistem pertahanan udara yang dimiliki Iran adalah TOR-M1  buatan Rusia atau dalam kode Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) disebut SA-15 Gauntlet.Dengan menggunakan platform bergerak kendaraan beroda rantai, SA-15 merupakan sistem pertahanan rudal dari darat ke udara. Teheran membeli 29 unit SA-15 dari Rusia pada 2005 dengan nilai kontrak lebih dari 700 juta dollar AS atau setara dengan Rp9,6 triliunDalam sistem SA-15, setiap kendaraan membawa 8 rudal dengan jangkauan tembakan hingga 12 kilometer.  Masing-masing kendaraan diawaki oleh 3 orang.Saat rudal ditembakkan, peluncur dalam posisi vertikal. Ketinggian rudal dapat mencapai 6.000 meter dari permukaan Bumi. Begitu rudal mencapai sasaran dan meledak, fragmen-fragmen dari dalam rudal terlontar merusak target.

Dapat Hantam Rudal Jelajah

Setiap rudal memiliki panjang 3,5 meter, berat 167 kilogram dan dapat membawa hulu ledak seberat 15 kilogram. Sedangkan kecepatan maksimalnya mencapai Mach 2,8 atau 3.430 kilometer per jam.Rudal ini cocok untuk target-target di ketinggian rendah dan menengah dan dapat beroperasi siang maupun malam. Tak hanya dapat menghantam target pesawat atau helikopter saja, sistem pertahanan udara ini juga menghantam rudal jelajah yang datang mengancam.Selain Iran dan Rusia, sejumlah negara dunia juga telah mengakuisisi sistem rudal SA-15, antara lain Mesir, China, Myanmar dan Ukraina.Jadi apakah benar rudal SA-15 jadi biang keladi jatuhnya pesawat Ukraine International di Iran? Kita tunggu saja hasil penyelidikan otoritas berwenang. Army Recognition.com, Army Today