Banjir yang melanda Jabodetabek Rabu, 1 Januari 2020 lalu menyebabkan banyak masyakarat mengalami penderitaan, kerugian secara materil maupun psikologis.
Dampak bajir pun gikhawatirkan akan timbul berbagai penyakit yang terjangkit sehingga para korban banjir yang saat ini belum kembali ke tempat tinggalnya memerlukan asupan gizi dan protein yang baik agar penyakit tak mudah menghinggapi.
Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) menggandeng Majalah Samudranesia memberikan bantuan ikan kepada para korban banjir di beberapa titik di antaranya ke Kota Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor dan Jakarta.
Direktur Utama PT Samudera Team Lautan Abadi, Andi Sukarta memberikan sekitar 3,5 ton ikan kepada korban banjir di Jabodetabek dan pihak Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKP) KKP telah menyediakan transportasi 3 unit mobil pendingin untuk mendistribusikan ikan tersebut.
“Ikan yang digelontorkan sekitar 3.5 ton. Ikan itu akan didistribusikan ke posko dapur umum yang ada di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi,” kata Andi di Muara Baru Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Pemberian bantuan berupa ikan untuk para pengungsi korban banjir menjadi bentuk kepedulian Majalah Samudranesia selaku media yang fokus di bidang kemaritiman untuk meringankan beban para korban banjir, mengingat kebutuhan protein sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
’’Yaitu untuk menjaga kesehatan masyarakat yang terkena banjir agar mendapatkan asupan protein segar lewat ikan berkualitas,” tambah Andi.
Andi manambahkan, pemberian bantuan kali ini menjadi hari kedua mendistribusikan ikan setelah sebelumnya dilakukan di 4 titik berbeda di Tangerang dan Bekasi.
Sebelumnya Samudranesia juga telah memberikan bantuan berupa makanan ringan. Namun melihat makanan yang didistribusikan sangat jarang mengandung protein yang tepat, maka inisiasi ini dilakukan dengan menggandeng PDSPKP KKP.
“Tak jarang melihat nasi bungkus isinya telor dan mie instan saja. Hampir tiap melihat makanan korban banjir selama 4 hari pertama banjir ini cukup memprihatinkan. Makanya kami berfikir bahwa korban banjir pun perlu mendapatkan asupan gizi yang bagus lewat ikan berkualitas," bebernya.
Pendistribusian bantuan ikan hari ini menitik beratkan pada korban banjir di Kelurahan Bidara Cina Kecamatan jatinergara, Jakarta Timur.
Bantuan ikan segar untuk korban banjir diterima langsung oleh Lurah Bidara Cina, Yudi hartono yang mengaku sangat senang menerima bantuan kali ini karena berbeda dengan bantuan pada umumnya.
"Terus terang kami sangat senang dengan bantuan berupa ikan berkualitas. Karen Selama ini orang kalau kasih bantuan itu sebatas mi instan, air minum dan kebutuhan bayi. Jarang yang memikirkan asupan gizi seperti ikan begini," aku Yudi yang dengan bersemangat menggenggam kakap merah saat penyerahan simbolis, di kelurahan Bidara Cina, Selasa (7/1/2020).
Lebih lanjut Yudi mengatakan, jenis ikan yang diterima juga sangat jarang dikonsumsi oleh masyarakat apalagi korban banjir.
"Jenis ikan yang dikasih juga mahal mahal ini, bukan ikan yang umum terlihat di pasar," katanya.
Yudi juga mengaku paham harga ikan mahal apalagi seperti ikan kakap dan jenis ikan karang lainnya yang digelontorkan oleh PT SamuderaTeam Lautan Abadi.
Secara terpisah, Nelly Marinda Situmorang, Komisaris Utama PT Samuderateam Lautan Abadi mengatakan, momentum pemberian bantuan ikan ini juga dimanfaatkan untuk memasyarakatkan kembali mengenai pentingnya mengonsumsi ikan.
Pemerintah sendiri telah menargetkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan nasional adalah 56 kg perkapita untuk tahun 2020.
"Hasil laut kita sangat melimpah. Target pemerintah itu mudah saja terealisasi karena hasil laut kita sangat melimpah. Peran industri perikanan mendukung pemerintah lewat momentum seperti ini," ujar Nelly.
Nelly berharap, ikan yang didistribusikan kepada para korban banjir bisa memberikan semangat dan bisa menambah varian lain untuk kudapan di tengah kondisi yang serba susah.
"Kami berharap ikan yang didistribusikan bisa memberikan varian lain kudapan di tengah curah hujan yang masih terus mengguyur ibu kota Jakarta dan sekitarnya," tutup Nelly.