Musibah banjir baru saja terjadi di berbagai wilayah di Jakarta dan beberapa wilayah lain di Indonesia yang tentu saja sudah banyak memakan korban jiwa dan harta.
Mengalami situasi kebanjiran atau menjadi korban banjir, baik air masuk ke dalam rumah dan menggenang dalam berbagai level ketinggian atau terjebak di dalam kendaraan di daerah banjir pada dasarnya adalah situasi yang berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak berhati-hati.
Jika situasi tersebut memang tidak bisa dihindari, ada baiknya simak hal-hal penting yang bisa dijadikan acuan
Mengenali Situasi Banjir
Hal pertama yang harus diketahui adalah tipe banjir yang dihadapi apakah genangan air tenang, atau genangan air yang mengalir deras.
Jika menghadapi genangan air yang mengalir deras harus benar-benar memperhitungkan kecepatan aliran air dan kesanggupan kita melewatinya.
Jika saat bersamaan kita tengah melintas untuk mengungsi atau tengah berada dalam perjalan bersama rombongan, baiknya segera bersatu dan menyusun barisan dengan cara berbaris satu orang di depan dan yang lainnya menyambung mengikuti ke belakang.
Formasi itu sangat kuat untuk bisa melawan arus air yang cukup deras sehingga kita tidak hanyut terseret banjir.
Sebaliknya, jika kita membuat formasi yang menyamping, maka dapat dipastikan kita akann sulit menghindari atau melawan arus deras, yang pada akhirnya kita akan hanyut.
Perlu diperhatkan pula bahwa genangan air deras bisa disebabkan banjir bandang yang terjadi karena pintu air dibuka mendadak atau adanya tanggul jebol sehingga memuntahkan ribuan kubik air secara mendadak dan bahkan membawa berbagai material.
Banyak aliran air yang bahkan bisa menyeret hanyut kendaraan beroda empat. Seseorang yang tidak bisa berenang bahkan bisa tenggelam di aliran air deras meskipun tingginya hanya se paha orang dewasa karena orang yang terjatuh ketika berjalan di aliran air deras akan langsung terseret karena tubuh akan cenderung terapung sehingga menyulitkan untuk kembali berdiri tegak dan mencapai keseimbangan.
Jika kita mampu bertahan dari arus, maka tindakan terbaik adalah menunggu untuk dievakuasi.
Mengenali Kemampuan Diri dan Keluarga
Jika rumah sudah tergenang air selutut dan air menunjukkan gejala terus meninggi, maka segera lakukan evaluasi, apalagi jika tinggal di kawasan yang selalu menjadi langganan banjir.
Jangan merasa yakin dengan kemampuan berenang yang baik karena mungkin ada anggota keluarga yang tidak bisa berenang jika ketinggian air sudah melewati leher orang dewasa.
Seorang yang bisa berenangpun tetap harus menggunakan pelampung jika akan menyelamatkan diri melewati banjir yang sudah melewati batas leher karena ketika berjalan bisa terperosok lubang yang tak kelihatan atau kakinya terperangkap kedalam lubang sehingga tidak bisa dilepaskan.
Hal-hal Penting Ketika Melewati Banjir
Jangan mencoba menolong orang yang terseret banjir tanpa dilengkapi peralatan memadai, seperti pelampung dan tubuh harus di ikat dengan tali untuk menghindari terseret air.
Sebaiknya menggunakan tongkat ketika melangkah di daerah banjir dengan mencoba dulu tempat pijakan dengan menggunakan tongkat untuk menghindari terperosok kedalam lubang yang tak terlihat dan bisa membuat kaki tak terlepas atau bahkan bisa langsung terseret kedalam lubang.
Meskipun bisa berenang, jangan mencoba untuk melawan arus ketika terseret banjir, langkah yang tepat adalah dengan mengikuti arus kemudian berenang ke tepian. Jika sudah diluar air, lebih baik menunggu bantuan datang atau banjir surut dari pada mencoba melewati aliran air deras.
Hal yang Sebaiknya Disiapkan di Saat Musim Banjir
Pastikan bahan bakar kendaraan selalu diatas 75% kapasitas tanki, dan untuk berjaga-jaga, sebaiknya selalu membawa powerbank untuk ponsel.
Siapkan biskuit dan botol minum yang selalu berisi air minum dalam tas agar tak kelaparan ketika terjebak di kemacetan lalu lintas atau bahkan terjebak banjir, serta jangan lupa siapkan uang cash dari biasanya, karena mungkin ada hal tak terduga.
Berikut Antisipasi Menghadapi Bencana Banjir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):
- Simak informasi terkini mengenai curah hujan dan posisi air pada pintu air melalui televisi, radio, atau lainnya.
- Bersiaplah dengan peralatan keselamatan seperti: Radio baterai, senter, korek api gas, lilin, selimut, tikar, jas hujan, dan ban karet.
- Amankan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
- Siapkan bahan makanan mudah saji seperti: Mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh, dan persediaan air bersih.
- Siapkan obat-obatan darurat seperti: Oralit, antidiare, dan antiinfluenza.
- Amankan dokumen penting seperti: Ijazah, akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat, dan benda-benda berharga lainnya.
- Jika banjir benar-benar terjadi, matikan aliran listrik di rumah atau hubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah yang terkena bencana.
- Mengungsi ke daerah aman secepat mungkin ketika air masih mungkin untuk diseberangi.
- Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
- Jika air terus meninggi, hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti kantor Kepala Desa, Lurah, atau Camat.
Dengan langkah-langkah seperti tersebut di atas, diharapkan mampu mengurangi resiko bencana yang dihadapi.