Klub-Klub China Mulai 2020 Dilarang Belanja Pemain Gila-Gilaan

tevez (Foto : )

Klub-klub China mulai 2020 dilarang belanja pemain gila-gilaan. Pembatasan yang dikeluarkan China Football Association ini demi kelangsungan Liga Super China. antvklik.com Liga Super China tidak lagi menjadi magnet sepak bola dunia mulai tahun depan.

Ini sejalan dengan regulasi yang akan diberlakukan mulai 2020 klub-klub China tidak boleh belanja pemain gila-gilaan. "Klub-klub kami terlalu banyak membakar uang dan sepak bola profesional kami tampaknya tidak dijalankan dengan cara yang berkelanjutan," kata Presiden CFA Chen Yuan. "Jika kami tidak segera mengambil langkah secepatnya, ditakutkan akan terjadi kolaps finansial," ia menambahkan.

Regulasi baru menetapkan pemain impor yang bakal mendarat dalam bursa transfer musim dingin nanti memiliki batas gaji sebesar 3 juta euro (sekira Rp46,5 miliar). Sedangkan untuk pemain lokal gajinya dibatasi hanya 10 juta yuan (sekira Rp19,9 miliar). Setiap klub juga dibatasi pengeluarannya sepanjang musim hanya 1,1 miliar yuan (sekira Rp21,9 triliun) dengan tambahan regulasi pengeluaran untuk gaji tidak melebih 60 persen dari total operasional.

Kendati menerapkan ambang batas gaji, regulasi baru CFA memberikan kuota tambahan bagi klub-klub Liga Super China boleh mendaftarkan lima pemain impor tetapi hanya empat saja yang boleh berada di lapangan dalam satu pertandingan. Gelombang kedatangan pemain impor bergaji mentereng mulai terjadi menjelang musim 2017 ketika nama-nama seperti Oscar dan Carlos Tevez tiba. Pada pengujung tahun tersebut, otoritas menerapkan pajak 100 persen untuk transfer pemain impor bernilai 45 juta yuan atau lebih dan 20 juta yuan atau lebih bagi pemain lokal.

Gelimang dana mengalir ke klub-klub China dari sektor swasta menyusul keinginan Presiden Xi Jinping meningkatkan kualitas sepak bola Negeri Tirai Bambu itu. Namun, peningkatan ini tak berbanding lurus dengan tim nasional China yang tak kunjung lolos ke putaran final Piala Dunia sejak 2002.

Saat ini peluang China meraih satu tiket putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar terancam buyar menyusul mundurnya Marcelo Lippi dari kursi pelatih tim nasional mereka pada November lalu dan penggantinya belum ditentukan. Liga Super China masuk peringkat keenam di dunia dalam besaran honor pemain yakni rata-rata 1,05 juta dolar AS (Rp14,82 miliar) per tahun.

Sementara lima besar gaji pemain sepak bola profesional dunia secara berurutan adalah Liga Premier Inggris dengan nilai rata-rata 3,94 juta dolar AS, La Liga Spanyol (2,9 juta dolar AS), Serie A Italia (2 juta dolar AS), Bundesliga Jerman (1,84 juta dolar AS), dan Ligue 1 Prancis (1,3 juta dolar AS). Di China ada tujuh klub yang membayar gaji pemain di atas 1 juta dolar AS per tahun.

Bahkan tiga klub besar kontestan CSL, yakni Guangzhou Evergrande, Shanghai SIPG, dan Hebei China Fortune bisa membayar lebih dari 2 juta dolar AS. Dua tahun lalu, gelandang serang asal Brasil Oscar hengkang dari Chelsea untuk bergabung di Shanghai SIPG dengan nilai kontrak 60 juta euro yang merupakan rekor di Asia.

Kemudian, Shanghai Shenhua menandatangani kontrak dengan penyerang asal Argentina Carlos Tevez dengan nilai yang sama hingga mengguncang jagat persepakbolaan dunia. Kedatangan dua pemain mahal tersebut bersamaan dengan puluhan bintang Brazil lainnya, termasuk Paulinho, membuat klub-klub di China dilanda kekhawatiran akan distorsi bursa transfer dunia.