Ribuan warga di Singkawang, Kalimantan Barat, memadati lokasi tertentu untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin, hari ini. Warga berbondong-bondong berdatangan ke halaman Masjid Raya Kota Singkawang, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, Kalimantan Barat, ingin menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.Kunjungan Gerhana Matahari Cincin ini,disambut meriah oleh Pemerintah Kota Singkawang dengan meminjam teleskop raksasa dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).Peminjamanan teleskop raksasa tersebut agar ribuan warga Singkawang dapat menyaksikan fenomena alam ini. Selain itu, Pemerintah Singkawang juga menggelar Karnaval Gerhana Cincin.[caption id="attachment_263408" align="alignnone" width="900"] Karnaval 'Gerhana Matahari Cincin'. (Foto: ANTV/Tut Wuri Handayani).[/caption]Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Prof. Dr. Ir. Rr. Erna Sri Adiningsih M.Si mengatakan Gerhana Matari Cinicin terjadi setiap 300 tahun sekali.“Di Indonesia saja hanya 4 provinsi yang dilewati Gerhana Matahari Cincin yang sempurna dalam bentuk cinicin yaitu Singkawang, Siak, Kepulauan Riau dan Sibolga, Sumatera Utara. Pulau Jawa (warga) juga dapat melihat namun tidak cincin, gerhana parsial,” ujar Erna.Dijelaskan, Gerhana Matahari Cincin terjadi secara teratur karena memang siklus peredaran posisi bumi, bulan dan matahari. Dari segi ilmu antariksa, dapat diprediksi. Fenomena alam ini dapat menjadi potensi wisata bagi suatu daerah yang dilintasi oleh Gerhana Matahari Cincin.“Gerhana Matahari Cincin dapat diprediksi (terjadinya) tetapi masyarakat perlu mendapat edukasi fenomena alam langka ini. Masyarakat bisa melihat dengan aman menggunakan alat khusus yaitu filter tertentu, teropong, kacamata yang punya filter yang bisa menghalangi radiasi berbahaya bagi mata,” jelasnya. Tut Wuri Handayani | Singkawang, Kalimantan Barat