SEA Games ke 30 yang digelar di Filipina mencatat beberapa peristiwa penting yang akan dikenang sepanjang sejarah.
Ada beberapa momen tak terlupakan SEA Games ke-30 Filipina 2019 yang begitu berkesan dan tidak mungkin dilupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Beberapa peristiwa penting atau momen tak terlupakan SEA Games ke 30 Filipina 2019 yang terjadi selama penyelenggaraan dari 30 November 2019 hingga 11 Desember 2019. Antara lain:
- Medali Emas Pertama Kontingen Indonesia dari Polo Air.
Penantian panjang Timnas Polo Air Indonesia untuk memperoleh medali emas SEA Games akhirnya terwujud. Sejak pertama kali mengikuti SEA Games pada 1977, tim polo air Indonesia belum pernah mendapatkan medali emas di ajang kompetisi olahraga Asia Tenggara itu.
Timnas Polo Air Putra Indonesia sukses meraih medali emas setelah berhasil mengalahkan Malaysia 14-7 di partai terakhir Grup B SEA Games 2019, Jumat (29/11/2019). Sementara tuan rumah Filipina hanya mampu bermain imbang 6-6 lawan juara bertahan Singapura.
[caption id="attachment_262995" align="alignnone" width="900"]
Momen tak terlupakan SEA Games : Tim Polo Air Putra Indonesia mencatat sejarah baru di ajang SEA Games mengalahkan Tim Singapura untuk pertama kalinya. Tim Polo Air menorehkan tinta emas merebut medali emas SEA Games untuk pertama kalinya dan menyumbangkan medali emas pertama untuk Kontingen Indonesia di SEA Games Filipina 2019.[/caption]
Indonesia memuncaki klasemen akhir pol
o air putra dengan raihan 7 poin. Ini tercapai setelah bermain imbang dengan Filipina 6-6 di partai pertama Selasa, kemudian mengalahkan Thailand 17-12 pada Rabu, dan mencetak sejarah membungkam Singapura 7-5 di New Clark City Aquatics Center, Clark, Filipina, Kamis (28/11/2019).
Skuat polo air putra di bawah pimpinan manajer tim Reva Deddy Utama mencatat sejarah untuk pertama kalinya meraih juara SEA Games, pertama kalinya berhasil mengalahkan Singapura, dan meraih medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia di SEA Games Filipina 2019.
[caption id="attachment_263012" align="alignnone" width="900"]
Moment tak terlupakan SEA Games : Manajer Tim Reva Deddy Utama sukses membawa Tim Polo Air Putra Indonesia meraih medali emas SEA Games untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.[/caption]
Reva Deddy Utama dan pelatih Milos Sakovic berhasil membawa tim polo air Indonesia memutus dominasi Singapura di SEA Games yang sudah berlangsung sejak olahraga akuatik itu pertama kali dipertandingkan pada 1965.
Kekalahan dari Indonesia pada SEA Games ke-30 Filipina, menjadi kekalahan pertama bagi Singapura sejak tahun itu. Duet Reva Deddy Utama dan Milos Sakovic berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2019.
Meski demikian Singapura tetap tercatat sebagai tim tertangguh dengan pemegang rekor 28 kali juara SEA Games, sementara Indonesia baru meraih satu medali emas polo air putra. Ini menjadi momen tak terlupakan SEA Games sepanjang penyelenggaraan event olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut.
2. Dibalik 2 Medali Emas Edgar dari Cabor Wushu
Momen tak terlupakan SEA Games kedua yang sangat membekas di benak masyarakat Indonesia sepanjang penyelenggaraan SEA Games ke-30 di Filipina adalah dua medali emas yang diraih atlet Wushu, Edgar Xavier Marvelo.
Edgar harus berjuang keras memperebutkan medali emas di SEA Games Filipina seusai mendapat kabar sang ayah telah wafat di tanah air.
Meski mendapat tekanan mental sebelum bertanding, Edgar tetap tampil secara profesional di dua nomor final. Edgar akhirnya meraih dua medali emas dari nomor taulo kombinasi daoshu dan gunshu serta nomor men’s duel taulo duilian bersama dua rekan setimnya Seraf Naro Siregar dan Harris Horatius.
[caption id="attachment_262994" align="alignnone" width="900"]
Momen tak terlupakan SEA Games: Atlet Wushu Indonesia Edgar Xavier Marvelo menunjukkan keteguhan hatinya untuk berjuang merebut medali emas di SEA Games Filipina 2019, meski mengetahui ayahnya meninggal dunia malam sebelum final digelar. Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari bangga Edgar Xavier sukses merebut dua medali emas SEA Games 2019.[/caption]
Edgar Xavier mendedikasikan raihan dua medali emasnya untuk mendiang ayahnya. Ketangguhan mental Edgar Xavier mengatasi guncangan dan beban mental saat berlaga di final membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Muhammad Zainudin Amali kagum.
Menpora memberikan penghargaan kepada Edgar sebagai role model atau panutan bagi kaum milenial di Indonesia. Tidak hanya itu, PBWI juga memberikan bonus tambahan untuk peraih medali emas wushu di SEA Games 2019 Filipina. Edgar mendapat banus Rp100 juta untuk emas perorangan dan masing masing Rp50 juta untuk nomor beregu bersama Seraf dan Harris.
3. We Win As One Roger Casugay Dan Arip Nurhidayat
Slogan SEA Games Filipina 2019 We Win As One benar-benar dipraktikkan oleh atlet selancar tuan rumah Filipina Roger Casugay. Bertarung di final dengan peselancar Indonesia, Arip Nurhidayat, Roger Casugay rela melepaskan peluangnya meraih medali emas. Roger Casugay lebih memilih menyelamatkan lawannya Arip Nurhidayat yang terjatuh dihempas ombak daripada merebut medali emas SEA Games.
Awalnya Arip Nurhidayat sedang memimpin perlombaan dan berpeluang meraih medali emas. Akan tetapi secara tidak disangka sangka Arip justru terempas dari selancarnya karena diterjang ombak. Casugay yang saat itu berada di dekat Arip langsung menolongnya. Kedua peselancar menepi ke pantai dengan satu papan selancar.
Aksi Casugay itu langsung membuat semua orang berdecak kagum dan keheranan. Andai kata tak memilih menolong Arip, Casugay bisa menyumbangkan medali emas untuk Filipina dari nomor selancar.
Akan tetapi Casugay secara luar biasa lebih memilih menolong Arip dan memperlihatkan sikap sportifitas yang hebat, menggambarkan slogan We Win As One SEA Games Filipina.
Tidak heran jika penyelamatan yang dilakukan Roger Casugay mendapat pujian langsung dari dua presiden kedua negara yaitu Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Mereka memuji apa yang telah dilakukan oleh Casugay. Berkat aksi heroiknya tersebut Casugay mendapatkan kepercayaan sebagai pembawa bendera Filipina di penutupan SEA Games 2019 di New Clak City 11 Desember 2019. Ini momen tak terlupakan SEA Games paling emosional dan mungkin akan selalu diingat dari SEA Games ke-30 Filipina 2019
4. From Zero To Hero Atlet Modern Pentatlon
Cabang olahraga modern pentathlon yang tidak dibebani target justru berhasil menyumbangkan empat medali emas di SEA Games Filipina 2019. Ini capaian luar biasa dari yang baru dipertandingkan di SEA Games tersebut. Torehan rekor baru modern pentathlon menjadi momen tak terlupakan SEA Games Filipina 2019.
Medali emas disumbangkan oleh atlet modern pentathlon putri Dea Salsabila Putri yang sukses menyumbangkan tiga medali emas dari empat medali emas yang direbut Tim Indonesia di SEA Games Filipina 2019.
Dea Salsabila Putri meraih tiga medali emas dari nomor Beach Laser Run Individual putri, beach triathle individual putri dan beach triathle mixed relay.
[caption id="attachment_263011" align="alignnone" width="900"]
Momenttak terlupakan SEA Games : Atlet Modern Pentathlon Dea Salsabila Putri meraih tiga medali emas di SEA Games Filipina 2019. Dea meraih medali emas dari nomor beach laser run individual putri, beach triathle individual putri dan beach triathle mixed relay.[/caption]
Dea Salsabila Putri menjadi bintang “From Zero To Hero” di Subic Bay Boardwalk karena berhasil memborong tiga medali emas dari enam emas yang diperebutkan di nomor Modern Pentathlon di SEA Games Filipina 2019.
Satu medali emas tim Indonesia lainnya disumbangkan oleh Muhammad Taufik dari nomor beach laser run individual putra. Selain itu, Taufik juga mendapat medali perak dari nomor beach laser run individual putra.
Dengan demikian tim modern pentathlon Indonesia merebut empat medali emas dari enam medali emas yang diperebutkan atau keluar sebagai juara umum cabor modern pentathlon di SEA Games Filipina 2019. M
ereka adalah generasi pertama atlet-atlet modern pentathlon Indonesia yang dibina secara fokus oleh PP MPI.
Berbekal tiga medali emas SEA Games Filipina 2019, Dea ingin tampil di ajang Olimpiade Tokyo, Jepang yang akan berlangsung pada tanggal 24 Juli-9 Agustus 2020. Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya ini mulai terjun ke cabang olahraga modern pentathlon pada Desember 2017.