Di Dusun Ende Restu Didapat Dengan Kawin Lari

IMG_19Des2019110437(1) (Foto : )

Suku Sasak di Dusun Ende menyelenggarakan prosesi pernikahan dengan tak lazim. Perempuan Sasak di bawa lari terlebih dahulu. Mereka menjalani kawin lari selama 3 hari. Mungkin anda tidak akan menyangka kalau bagian dari  rumah suku Sasak di Dusun Ende, Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat  terbuat dari kotoran kerbau. Kotoran kerbau dicampur dengan tanah liat yang selanjutnya dipergunakan membuat dinding rumah. Sedangkan atapnya terbuat dari ilalang.Rumah didesain miring.  Sehingga para tamu yang berkunjung harus menundukkan kepala. Hal itu dimaknai sebagai penghormatan kepada pemilik rumah. Suku Sasak merupakan suku asli masyarakal Lombok.Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Ende menjalani aktivitas dengan memegang teguh tradisi yang masih mengakar dari para leluhur.Untuk mencapai Desa Rambitan anda bisa mempergunakan mobil, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jarak Kota Mataram ke Dusun Ende sekitar 40 kilometer.Untuk anda yang baru pertama kali berkunjung ke Dusun Ende jangan kawatir, tidak terlalu sulit menuju ke sini. Anda tinggal menyusuri Pantai Kuta dari Mataram. Di sisi jalan anda akan menemui papan informasi bertulis “Welcome to Sasak Village”. Berjalan-jalan ke Dusun Ende tidak lah terlalu lama, karena memang luasnya yang hanya 1 hektar.Suku Sasak adalah penganut Islam yang taat. Di sini tidak ada istilah pacaran. Muda- mudi hanya bertemu di acara-acara desa. Bisanya pihak laki-laki akan melihat wanitanya di dapur.Bila saling suka mereka akan saling menjajaki. Selanjutnya berjanji akan melakukan kawin lari yang di sebut merarik     .Kawin lari di lakukan tanpa sepengetahuan keluarga perempuan. Selama pelarian sepasang sejoli ini tidak boleh melakukan hubungan suami istri. Pelarian biasanya berlangsung 3 hari.Setelah 3 hari di pelarian, baru lah pihak laki-laki melalui kepala dusun memberi tahu keluarga perempuan, bahwa anak perempuan mereka ada di rumah mereka. Selain memberi tahu keberadaan anak perempuannya, pihak laki-laki sekalian akan melakukan proses lamaran untuk menuju kejenjang pernikahan.Uniknya, apabila prosesi penculikan sang wanita diketahui keluarga wanita, pihak wanita bisa membatalkannya bila tak suka dengan laki-lakinya.Perempuan Ende bisa disukai banyak laki-laki. Namun keputusan untuk memilih suami ada di tangan wanita Ende. Pernikahan suku Sasak banyak terjadi di lingkar dalam keluarga, seperti pernikahan dengan sepupu.Bila ada pernikahan yang dilakukan dengan desa dusun lain, pihak laki-laki harus membayar denda yang cukup besar.Di Ende ada wanita dibawa kabur sebagai tanda cinta. Restu didapat dengan perjuangan. Bukan cinta namanya bila diminta. Yang diminta itu barang. Ya,  itulah cinta, deritanya tiada akhir. Dari berbagai sumber