Dulu 'Pek-Pek', Sekarang?

IMG_18Des2019114523 (Foto : )

Pempek kuliner khas Palembang, Sumatra Selatan. Tapi tahukah anda sejarah Pempek? Kalau anda berlibur ke Palembang, Sumatra Selatan jangan lupa mencoba kulinernya. Palembang adalah surganya kuliner. Di antaranya martabak har, laksan, celimpungan,burgo,mie celor dan lainnya. Namun yang terpenting jangan sampai tidak mampir ke kedai pempek. Seantero Palembang menyediakan kedai pempek yang bisa anda singgahi. Makanan yg berbahan baku ikan dan tepung ini , di kudap dengan ditemani cuka. Rasanya yg enak dan gurih membuat hampir semua orang menyukainya. Sejarah pempek? Pempek telah ada di Palembang sekitar abad ke 16. ketika Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Saat itu berlangsung   hubungan dagang antara orang Cina dgn masyarakat Palembang. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan apek atau pek-pek, yaitu sebutan untuk paman atau lelaki tua Tionghoa.  Konon katanya, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi). Ia merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. ikan-ikan ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Baru sekedar di masak menjadi pindang atau dimasak dengan digoreng. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung, sehingga dihasilkan makanan baru. Para apek ini berjualan makanan olahan ikan ini dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjual nya adalah lelaki Cina paruh baya, ia dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek. Rumor tentang sejarah pempek tak sampai di sini.  Ada juga yang mengabarkan kalau pempek diadop dari makanan cina yang marak di abad ke 16.  Di antaranya bakpau, dimsum, dan bakso. Kebanyakan makan asal negeri tirai bambu ini mengandung bahan yang tidak halal seperti daging babi dan arak cina. Padahal sebagian besar masyarakat Palembang beragama Islam. Untuk menghilangkan persangka yang tak baik terhadap komposisi masakan Cina tersebut, masyarakat Palembang membuat sendiri makanan yang mirip dengan makanan asalnya. Orang kito galo memilih ikan tawar sebagai ganti daging babi. Mereka mengganti saos  yang berbahan arak menjadi cuka atau bisa disebut cuko yang tak mengandung alkohol. Awalnya pempek dibuat dari daging  ikan belida. Namun saat ini belida susah ditemui karena populasinya yang berkurang. Ikan gabus pun dipilih menjadi ikan pengganti belida. Tapi untuk anda penyuka olahan belida jangan kawatir. Pempek belida masih bisa ditemui di Palembang. tapi tentu dengan harga yang lebih mahal. Ada banyak cerita seputar pempek. Silahkan anda percayai mana yang menurut anda benar. Pempek pun kini banyak macamnya 1.   Pempek Panggang pempek ini masaknya dengan cara dipanggang, lalu diisi dengan udang kering plus saus cuko yg kental 2. Pempek Lenggang sama seperti pempek panggang, masaknya juga dipanggang tp pakai daun pisang. 3. Pempek telur, lenjer, adaan, dan model gendum. pempek telur sama seperti kapal selam namun dalam porsi kecil. Pempek lenjer, bahan biasa namun dibentuk panjang-panjang. Pempek adaan, biasanya dr ikan tenggiri dan dibentuk bulat. Model gendum, seperti tekwan namun isinya tahu. Pempek model ini dimasak dengan cara digoreng. Selamat menikmati! Dari berbagai sumber