Seorang pria di Kabupaten Malang memiliki nama yang unik nih. Pria tersebut memiliki nama asli Slamet Hari Natal dan kerap dipanggil Slamet Yesus.
Nama Slamet Hari Natal diberikan oleh kedua orangtuanya agar mudah diingat. Selain itu, kelahirannya memang bertepatan dengan saat perayaan Hari Natal, 25 Desember.
"Biasanya ada yang mengucapkan selamat ulang tahun, bukan Selamat Hari Natal ya, meskipun nama saya Slamet Hari Natal. Tapi teman dan anak-anak saya itu mengucapkan Selamat Ulang Tahun. Mohon maaf kan saya muslim juga," ungkap Slamet Hari Natal, Selasa (17/12/2019).
Slamet sendiri sehari-harinya berprofesi sebagai tenaga pemungut sampah di lingkungan kampungnya. Bersama teman karibnya, Suryono, Slamet mengambil sampah di rumah-rumah warga untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang jaraknya 5 Km dari rumahnya. Slamet sebelumnya bekerja sebagai sopir truk gandeng.
Slamet bersama istrinya, Setyowati tinggal di rumah sederhana di Jalan Sangadi RT 24 RW 08, Dusun Wates, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Pekerjaan sebagai tenaga pemungut sampah ini sudah dilakoninya sekitar empat tahun terakhir dan memilih pensiun jadi sopir truk antar kota.
Slamet didampingi istrinya bercerita tentang keseharian hidup di lingkungan kampung yang harus saling tolong menolong. Keluarganya pun tidak pernah memiliki persoalan berarti terkait nama uniknya itu.
"Tidak ada masalah, kegiatan keagamaan juga biasa, kumpul sama ustaz juga tidak ada masalah. Kalau lingkungan tidak pernah masalah," tegasnya.
Justru, permasalahan yang dihadapinya yakni saat mengurus surat identitas diri atau surat penting lainnya. Petugas biasanya akan memberikan lebih banyak pertanyaan kepadanya, terutama untuk kolom nama dan agama.
"Yang masalah itu saya pribadi atau anak saya saat mengurus surat-surat, pasti ditanya, bener nggak ini namanya, jadi lebih teliti petugasnya. Orang penasaran juga ingin ngecek dulu," tutur Slamet.
"Mungkin kalau di kolom agamanya Nasrani gitu, nggak begitu masalah. Kolom agama Islam, itu kan jadi orang bertanya-tanya," tambahnya tertawa.
Nama uniknya tersebut juga dirasakan oleh anak-anak saat mengurus surat menyurat yang mencantumkan nama ayahnya. Rata-rata petugas bakal tergelitik dan tak percaya dengan nama itu, termasuk yang dialami anak bungsunya yang saat ini jadi anggota TNI.
"Benar tah nama bapakmu iki. Kalau teman-temannya mungkin lebih cepat, tapi anak-anak saya bisa lebih lama karena ditanya-tanya soal nama ayahnya," katanya.
Slamet juga bercerita soal nama panggilannya. Menurutnya, ia dipanggil Slamet oleh keluarga. Namun, kalau teman sekolahnya ada beberapa yang memanggil Natal, bahkan Slamet Yesus.
"Saya itu kan dijuluki Slamet Yesus. Teman-teman SMP itu manggil Natal, bukan Slametnya. Mungkin karena Natal itu kan (kelahiran) Yesus ya. Kan banyak nama Slamet di sekolah, saya dijuluki Slamet Yesus sampai sekarang. Reuni saya datang masih dipanggil Slamet Yesus," cerita Alumni SMP Tumpang itu.
Panggilan itupun melekat hingga sekarang ini, sehingga sebagian teman masing memanggilnya Slamet Yesus. Beberapa undangan pernikahan juga masih ditulis namanya dengan Slamet Yesus.
Kendati memiliki nama yang unik, Slamet tak pernah berpikir untuk mengganti nama yang sudah diberikan kedua orangtuanya. Begitu pun orang tuanya, saat itu juga tidak pernah mengganti nama yang sudah menjadi tanda sepanjang masa hidupnya.
"Nggak pernah (ganti nama). Mungkin kalau nama saya ganti, gak akan silaturahmi ketemu sampeyan," pungkasnya.