Dua hari sudah banjir melanda di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Selasa malam(10/12/2019) ada 90 jiwa yang masih berada di lokasi pengungsian Jorong Tanjuang, Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten 50 kota, Sumatera Barat. Para pengungsi ini tidur dengan alas seadanya di ssebuah surau kampung, Surau Al-Kautsar sebagai tempat pengungsian di Jorong Tanjuang, Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. Para pengungsi ini sudah memasuki malam ke tiga berada di mushola ini, lantaran rumah mereka terendam banjir hingga satu meter.[caption id="attachment_258564" align="alignnone" width="900"] Pengungsi tidur dengan alas seadanya di Mushola Al-Kautsar, Kampung Jorong (Foto: ANTV/ Donal Caniago)[/caption]Para pengungsi yang diantaranya anak-anak dan orang tua tidur beralaskan tikar Surau Al-Kautsar seadanya dengan kondisi yang cukup dingin karena hujan deras masih mengguyur kawasan ini. Sedangkan kaum pria tidur di sebuah pos ronda tak jauh dari sungai Batang Sinama sembari berjaga jaga mengamankan rumah mereka.[caption id="attachment_258565" align="alignnone" width="900"] Kondisi banjir di wilayah Kabupaten 50 Kota, Sumbar (Foto: ANTV/ Donal Caniago)[/caption]Pada siang hari warga pengungsi ini kembali beraktifitas seperti biasa, namun di malam hari mereka kembali ke lokasi pengungsian ini. Sejumlah pengungsi mengatakan bantuan sembako sudah ada dan dapur umum sudah didirikan. Namun saat ini yang paling dibutuhkan adalah peralatan tidur serta peralatan balita.“Rumah kami terendam banjir hingga pinggang, jadi kami belum bisa kembali ke rumah. Siang hari kami bekerja sperti biasa, malam hari kami di sini menunggu banjirnya surut, “ ujar salah satu pengungsi, Marianis.Warga berharap agar kondisi debit air kembali normal dan akan kembali ke rumah masing-masing.Donal Caniago | Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat