Banyaknya Terjadi Bencana, Maka Tingkatkan Berbudaya Mitigasi

Banyaknya Terjadi Bencana, Maka Tingkatkan Berbudaya Mitigasi (Foto Kolase) (Foto : )

Berdasarkan garis besar letak geografisnya, Indonesia dikenal sebagai negara yang rawan bencana alam khususnya gempa bumi, tsunami, dan gunung berapi. Sayangnya, masyarakat Indonesia masih minim akan budaya mitigasi bencana. Meski pengetahuan masyarakat sempat meningkat sejak tsunami Aceh pada 2004, sayangnya tetap saja masih dikatakan lemah budaya mitigasi bencana. Berdasarkan UU nomor 24 tahun 2007, bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bagimana sih cara kita untuk bisa melek terhadap mitigasi bencana? Kesadaran diri Kuranganya kesadaran diri yang dimiliki setiap individu menjadi salah satu hal yang harus diperbaiki dari diri sendiri. Kedasaran juga harus ditunjukkan dengan menghargai dan bertanggungjawab terhadap alat deteksi bencana. Banyaknya alat deteksi bencana yang rusak akibat aksi vandalisme mengakibatkan tidak bisa digunakan, seperti bouy yang digunakan untuk pendeteksi tsunami Memahami paradigma mitigasi Melalui pemahaman antisipasi bencana, diharapkan dapat meminimalisir korban dan mengurangi banyak risiko setelah terjadi bencana bagi masyarakat yang ada di daerah rawan bencana. Peran pemerintah Dalam permasalahan seperti ini, pemerintah memiliki peran penting bagi masyarakatnya. Pemerintah bisa memberikan berbagai jenis penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya memiliki kedasaran budaya mitigasi bencana. Aksi konkret pemerintah dan masyarakat Aksi ini bisa menjadi bukti bahwa kita memiliki budaya mitigasi bencana. Melalui penataan pemukiman, peraturan-peraturan mengenai bangunan, pengaturan struktur bangunan tahan gempa dan penataan ruang menjadi salah satu bukti melek mitigasi bencana. Membangun kesadaran Jika pada poin satu, kesadaran diri harus dimiliki, pada poin lima ini kesadaran diri harus juga dibangun dan diberdayakan agar di kemudian hari masyarakat tidak hanya banyak menjadi korban tapi menjadi sumber daya penolong baik diri sendiri, orang sekitar, dan lingkungan. Dengan disampaikan 5 cara membangun budaya mitigasi bencana diatas, diharapkan kita sebagai masyarakat bisa memahami dan mengaplikasikan di kehidupan untuk menjaga lingkungan dan sadar akan pentingnya memahami budaya mitigasi bencana. Jangan hanya memahami budaya mitigasi bencana setelah diterjang bencana dan cepat dilupakan ya.