Di China, jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan karena adanya kebijakan satu anak selama 35 tahun yang baru berakhir tahun 2015.Selain itu juga banyak keluarga China yang mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan. Kondisi inilah yang membuat perdagangan perempuan dari negara lain ke China terus meningkat.
Pelanggaran HAM
Lembaga HAM Human Rights Watch (HRW) baru menerbitkan laporan yang mengatakan perdagangan perempuan dari Myanmar ke China telah meningkat.Dikatakan juga Pakistan, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Nepal, Korea Utara dan Vietnam telah menjadi negara sumber perdagangan perempuan. Sementara Direktur kampanye Amnesty International untuk Asia Selatan Omar Warriach mengatakan, Pakistan tidak harus membiarkan kedekatan hubungan dengan China untuk menutup mata mengenai pelanggaran HAM terhadap warga mereka sendiri."Sangat mengerikan bahwa para perempuan ini diperlukan sedemikian rupa tanpa adanya perhatian yang diberikan oleh pihak berwenang di kedua negara. Dan juga mengejutkan ini terjadi dalam skala seperti ini," kata Omar.Sedangkan Departemen Luar Negeri China menyatakan mereka tidak tahu adanya daftar tersebut."Kedua pemerintahan China dan Pakistan mendukung pembentukan keluarga bahagia antar warga berdasarkan pertemuan sukarela menurut hukum dan aturan. Kami tidak mentolerir dan akan memerangi siapa saja yang terlibat dalam perdagangan manusia antar perbatasan." tulis Departemen Luar Negeri China.Namun Kementerian Dalam Negeri dan Luar Negeri Pakistan menolak memberikan komentar atas masalah tersebut. ABC Indonesia