Angin Tornado Terjang Pulau Rote, Seorang Anak Perempuan Terluka

Pulau Rote Nusa Tenggara Timur, pulau terdepan NKRI yang berbatasan dengan Australia, siang tadi sekitar pukul 12.00 WITA, diterjang angin cumulonimbus atau tornado, yang terjadi di desa Oebafok Kecamatan Rote Barat Daya. Angin yang membentuk pusaran besar hingga ke permukaan tanah, membuat warga panik dan berhamburan meninggalkan lokasi, beruntung angin tornado yang terjadi siang tadi berpusat di tengah areal persawahan, yang belum ditanami dan jauh dari pemukiman warga, hingga tidak ada korban jiwa. Dalam video amatir yang berdurasi lebih dari 6 menit, menggambarkan terjangan angin cumulonimbus atau tornado, yang berhasil direkam  Boniko Ndun seorang warga Desa Oebafok, Kecamatan Rote, Barat Daya Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Terjangan angin cumulonimbus yang terjadi siang tadi sekitar pukul 12.00 WITA dan berlokasi di tengah areal persawahan di Desa Oebafok. Pusaran angin kencang dengan kumparan awan hitam tebal, hingga ke permukaan tanah terjadi hampir lebih dari setengah jam. Warga yang bermukim di sekitar lokasi, berhamburan keluar rumah dan mencari tempat yang aman, bahkan sebagian warga mencoba mendekati lokasi kejadian tersebut  dan mengabadikan kejadian alam yang baru pertama kali terjadi, di pulau terluar NKRI. Kepala BPBD Rote Ndao, Deskil Haning yang dihubungi tvone via telepon mengatakan, awal kejadian cuaca pulau Rote Ndao cukup panas, namun tiba-tiba warga merasakan hembusan udara yang cukup dingin disertai angin kencang dan terjadi kumpulan awal hitam pekat dan pusaran angin turun hingga ke permukaan tanah. Dari data yang berhasil dihimpun, seorang anak berusia 10 tahun atas nama Fia Adoe mengalami luka di kepala, akibat terkena batu yang diterbangkan angin cumulonimbus tersebut. Beruntung lokasi kejadian jauh dari pemukiman warga  dan berada di lokasi area persawahan tadah hujan, yang belum ditanami. Beberapa rumah warga ada yang mengalami kerusakan terutama di bagian atap, hingga kini BPBD Rote Ndao masih melakukan pendataan dampak dari terjangan tornado. Frits Floris | Kupang, NTT