"Beberapa obat baru yang kini digunakan untuk osteoporosis baru diperiksa bila kalsium dan vitamin D diberikan bersamaan. Jadi kita perlu berhati-hati," katanya.Penggunaan suplemen kalsium dan vitamin D pada orang yang berisiko kekurangan vitamin D yang memerlukan terapi antiresorptif dinilai sudah tepat."Obat yang paling umum digunakan tampaknya tidak masalah. Selama kadar vitamin D seseorang cukup, tanpa pemberian kalsium pun tak akan berpengaruh pada efektivitas obat tersebut," jelas Prof Reid.Selain pada osteoporosis, ada beberapa penyakit seperti osteomalacia (penyakit tulang dimana tulang melunak dan melemah), ketika pemberian suplemen kalsium dan vitamin D dianggap tepat.Suplemen vitamin D juga disarankan untuk para lansia serta orang-orang yang berisiko kekurangan vitamin D, termasuk mereka yang menutupi seluruh tubuhnya karena alasan agama atau budaya.Sumber utama vitamin D adalah sinar matahari, dan saat terbaik untuk mendapatkannya di musim panas adalah pertengahan pagi atau sore hari.Bagi mereka yang memiliki kulit cerah, bisa mendapatkannya jika terpapar sinar matahari 5 hingga 15 menit setiap hari dengan wajah dan lengan terbuka.Bagi yang kulitnya sangat putih, waktu yang dibutuhkan kurang dari itu. Sedangkan untuk yang berkulit lebih gelap, waktunya juga lebih lama. Sumber: ABC Indonesia
Riset Terbaru: Suplemen Kesehatan Bisa Bahayakan Kesehatan
Jumat, 29 November 2019 - 15:23 WIB
Baca Juga :