Sebanyak 14 negara dari pelaku pengusaha sarang burung walet melakukan kontrak dagang bisnis sarang burung walet di Medan, Sumatera Utara. Kerja sama ini untuk mendukung ekspor sarang burung walet dari Indonesia guna dipasarkan ke sejumlah negara di dunia.
Dari data Kementerian Pertanian Bidang Perdagangan, bisnis sarang burung walet mengalami kenaikan sangat siginifikan, tercatat tahun 2018 nilai ekspor sarang burung walet mencapai Rp40 triliun.
[caption id="attachment_253979" align="alignnone" width="900"] Sarang walet dari Indonesia (Foto: ANTV/ Zulfahmi)[/caption]
Dalam rangka memperluas dan mempromosikan pasar ekspor sarang burung walet ke seluruh dunia, 14 perwakilan negara dari Asia dan Eropa melakukan kontrak bisnis. Mereka merupakan para pelaku pengusaha sarang burung walet, melakukan kontrak bisnis dagang sarang burung walet dari Indonesia.
[caption id="attachment_253981" align="alignnone" width="900"] Penyimpanan sarang walet (Foto: ANTV/ Zulfahmi)[/caption]
Para pengusaha dari 14 negara tersebut menilai habitat sarang burung walet sangat cocok dengan iklim Indonesia dan memiliki peluang besar bagi Indonesia dalam mengembangkan produksi sarang burung walet dengan kualitas yang sangat baik. Tidak hanya memberi nilai pasar yang tinggi bagi negara indonesia, tapi juga membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah yang besar, tidak hanya itu, pangsa pasarnya juga sangat besar di dunia.
[caption id="attachment_253983" align="alignnone" width="900"] Sarang burung walet (Foto: Istimewa)[/caption]
Pemerintah menilai ekspor sarang burung walet pada tahun 2018 dengan peningkatan yang sangat siginifikan. Pemerintah yakin komoditas sarang burung walet ini dapat menjadi produk unggulan ekspor dari Indonesia kedua setelah CPO.
Staf ahli Kementerian Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Banun Harpini, mengatakan bahwa pemerintah mendukung program-program yang dilakukan oleh para pelaku usaha sarang burung walet.
“Nilai ekspor dari bisnis dagang sarang burung walet secara nasional mencapai Rp 40 triliun rupiah di tahun 2018, “ ujar Ir. Banun Harpini, Staf Ahli Kementerian Pertanian Bidang Perdagangan LN.
Tandatangan kontrak perjanjian kerjasama 14 negara dengan PT.Originalnest Indonesia dengan total ekspor 38 ton dengan nilai 76.100.000 dollar AS. Sedangkan nilai kontrak terbesar dipegang oleh perusahaan importir dari China Mis Mandy- Guangzhou Tao Tao Co dengan nilai kontrak 36.000.000 dolar AS atau 18 ton pertahun.
Kementerian Pertanian Bidang Perdagangan l Luar Negri menilai di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara adalah salah satu provinsi penghasil sarang burung walet terbesar dan mampu merebut sejumlah pasar di dunia.
Zulfahmi |Medan, Sumatera Utara