Setelah sempat marah-marah karena kacaunya SEA Games, Presiden Rodrigo Duterte kini membela ketua penyelenggaranya. Berbicara kepada wartawan di Istana Malacanang, Manila, Presiden Filipina Rodrigo Duterte yakin Ketua Penyelenggara SEA Games 2019 (PHISGOC) Alan Peter Cayetano tidak korupsi."Saya sedang tidak menginvestigasi Cayetano. Saya hanya mencari tahu penyebabnya (kekacauan SEA Games). Karena saya pikir uang tidak dicairkan dengan benar," kata Duterte seperti dilansir Manila Times."Saya tahu Cayetano tak dapat mengatur semuanya. Dia telah mendelegasikan tugas-tugas. Anda tahulah, perbedaaan tingkat eselon, ada supervisor. Dan semua itu harus dilakukan dengan benar," katanya lagi.Ketika ditanya apakah Cayetano bertanggungjawab atas kekacauan di SEA Games, Duterte menjawab, "Ya dia harus menjawab. Tapi saya yakin Cayetano tidak terlibat korupsi," katanya lagi.Menurut Duterte, dirinya telah memanggil semua orang untuk tidak lagi membuat kehebohan karena sedang dalam persiapan pembukaan SEA Games.Duterte menjamin, investigasi tetap digelar, dan baru akan dimulai setelah pesta olahraga se Asia Tenggara ini.Sebelumna Chief Operating Officer PHISGOC Ramon Suzara mengklarifikasi atas kekacauan yang terjadi dalam penyelenggaraan SEA Games. Menurutnya semua ini berawal dari terlambatnya anggaran dana yang mereka terima.
Setelah Marah-marah, Presiden Duterte Bela Ketua Penyelenggara SEA Games
Jumat, 29 November 2019 - 09:09 WIB
Anggaran yang disiapkan untuk SEA Games ke-30 hampir mencapai 118 juta dollar AS atau sekira Rp1,6 triliun.
"Anggaran untuk SEA Games baru disetujui April lalu. Jadi, coba pikirkan, delapan bulan. Saya bahkan tidak mengetahui bagaimana cara PHISGOC menyiapkan semua ini. Yang saya lihat orang-orang PHISGOC, relawan, PSC (Philippine Sports Commission), the POC (Philippine Olympic Committee), bekerja keras dalam 8 bulan ini," kata Ramon.Sebelumnya dilaporkan, kekacauan SEA Games mulai dirasakan saat para atlet dan ofisial berdatangan ke bandara. Seperti dilaporkan tim ANTVKlik Noo Faiton dan Agus Susanto dari Filipina, sejumlah atlet dari beberapa negara sempat telantar di bandara.Masalah akomodasi serta kurangnya makanan halal dan minuman juga menjadi sorotan dalam ajang ini.
Baca Juga :