Pemerintah Ajak Pelajar SD Indonesia Bijak Kelola Sampah Sejak Dini

Danone (Foto : )

Masalah  kesehatan lingkungan menjadi menjadi perhatian serius pemerintah, masyarakat dan perusahaan. Ini penting dituntaskan terkait dengan kesehatan masyarakat di lingkungan sekitar. Sebagai perusahaan yang menyediakan hidrasi sehat dari kebaikan alam selama lebih dari 45 tahun, Danone-AQUA berpartisipasi aktif dalam upaya penyelesaian masalah sampah plastik di Indonesia. Hal ini didasari kepercayaan Danone-AQUA bahwa kesehatan lingkungan penting untuk mendukung terwujudnya kesehatan jasmani masyarakat.Melalui kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak, Danone-AQUA meluncurkan buku panduan pengelolaan sampah untuk guru dan siswa sekolah dasar.Peluncuran buku panduan ini, yang dikemas dalam acara bertajuk “Kelola Sampah Sejak Dini untuk Indonesia yang Lebih Bersih”, merupakan kelanjutan dari Gerakan #BijakBerplastik. Dalam gerakan ini, Danone-AQUA berkomitmen untuk mendorong pengelolaan sampah plastik yang lebih bertanggung jawab dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya dengan mengedukasi publik mengenai pentingnya perilaku 3R, termasuk kepada anak usia sekolah.“#BijakBerplastik merupakan bagian dari upaya keberlanjutan Danone-AQUA yang menekankan kolaborasi multipihak. Melalui peluncuran buku panduan ini, kami selangkah lebih dekat dengan target kami untuk menyebarkan edukasi #BijakBerplastik kepada 100 juta orang pada tahun 2025,” ujar Presiden Direktur Danone-AQUA Corine Tap. “Terima kasih kepada Kemenkomarves, Kemendikbud, UI, dan Yayasan Lentera Anak yang telah berkolaborasi dengan kami dalam mempersiapkan dan meluncurkan buku panduan ini. Kami harap masukan kami selama proses pengembangan buku ini dapat memberikan dampak positif pada masa yang akan datang.”Buku panduan berjudul Sampahku, Tanggung Jawabku akan diluncurkan ke 75 sekolah dari Sabang sampai Merauke. Buku panduan ini memegang peranan penting karena jumlah generasi muda di Indonesia mencapai 41% dari total populasi. Sebuah angka yang menunjukkan besarnya potensi yang dapat membawa perubahan di masa depan. Buku panduan ini juga dikemas dengan pendekatan yang menyeluruh dan kreatif, serta memperhatikan konteks lokal. Materi buku mencakup pengetahuan terkait kategorisasi dan pemilahan sampah, serta pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi visual yang menarik dan media pembelajaran yang ramah anak, seperti lagu, poster warna-warni, dan permainan.“Peluncuran buku ini sejalan dengan Gerakan Indonesia Bersih yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak negatif dari sampah plastik. Gerakan Indonesia Bersih merupakan turunan dari Instruksi Presiden No. 12/2016 dan implementasi muatan Kemaritiman dalam Kurikulum 2013 yang mendorong terwujudnya Indonesia yang lebih bersih. Kami sangat menghargai langkah proaktif Danone-AQUA, Universitas Indonesia, dan Yayasan Lentera Anak yang turut serta mendukung gerakan ini. Harapannya, materi-materi yang telah disusun bersama ini bisa diterapkan oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, bahkan dikembangkan lagi untuk jenjang pendidikan tingkat SMP dan SMA,” ujar Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono.Guna memastikan semuanya sejalan dan dapat terintegrasi dengan muatan Kemaritiman dalam Kurikulum 2013, Kemendikbud turut terlibat dalam pembuatan dan peluncuran buku ini.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok Suprayitno mengatakan, “Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sadar bahwa pendidikan sejak usia dini berperan penting dalam membentuk perilaku anak, termasuk dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Oleh karena itu, kami menyambut baik ajakan kolaborasi dari Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi, pihak swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat, dalam upaya memajukan pendidikan tentang pelestarian lingkungan.”Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak juga memainkan peran penting dalam tahap penyusunan buku Sampahku, Tanggung Jawabku. Universitas Indonesia terlibat dalam mengembangkan materi pengayaan untuk guru, sementara Yayasan Lentera Anak terlibat dalam mengembangkan materi pembelajaran ramah anak. Gabungan materi komprehensif yang dihasilkan keduanya diharapkan dapat mendorong lebih banyak siswa sekolah dasar untuk menerapkan kebiasaan 3R dan berkontribusi dalam upaya menjadikan Indonesia lebih bersih.Pada fase awal peluncuran buku ini, Danone-AQUA bersama Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak akan melakukan Training of Trainers (ToT) yang melibatkan 150 guru perwakilan 75 sekolah dari 20 provinsi di Indonesia. Tujuan ToT ini adalah untuk memperkenalkan serta berbagi praktik terbaik dalam mengimplementasikan buku Sampahku, Tanggung Jawabku kepada guru-guru sekolah dasar. Sesi pelatihan berlangsung selama dua hari di Jakarta dari tanggal 25-26 November 2019.Selain lewat pendidikan, Gerakan #BijakBerplastik Danone-AQUA juga ditunjang dengan pengembangan sarana infrastruktur pendukung seperti unit bisnis daur ulang, penyediaan drop boxes untuk mengumpulkan sampah plastik, kolaborasi multipihak seperti inisiatif #Bottle2Fashion, hingga peluncuran AQUA LIFE yang 100% terbuat dari plastik daur ulang sebagai manifesto pilar inovasi #BijakBerplastik.Terkait pendidikan usia dini, Danone-AQUA sebelumnya telah bekerja sama dengan Indonesian Hydration Working Group (IHWG) untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui program Ayo Minum Air (AMIR) agar dapat memastikan hidrasi sehat di kalangan pelajar. (*)