Warga Jorong Sapaan Salak, Solok Selatan, Sumatera Barat, masih trauma pasca kejadian longsor dan banjir bandang. Galodo yang datang secara tiba-tiba tersebut masih terbayang di ingatan mereka. Banjir disertai longsor atau disebut galodo yang terjadi di Jorong Sapan Salak, Nagari Pakan Rabaa Timur, Solok Selatan, Sumatera Barat, mengakibatkan warga trauma dan hidup dalam kecemasan. Bukan tanpa alasan, kekhawatiran warga lantaran dalam seminggu terakhir sudah tiga kali banjir dan belasan titik longsor terjadi di kampung mereka. Belum lagi kondisi tanah di kampung yang mereka huni terlihat masih sangat labil. Akibatnya warga Sapan Salak terpaksa diungsikan untuk sementara waktu.[caption id="attachment_252499" align="alignnone" width="900"] Lumpur dan kayu gelondongan pasca galodo di Jorong, Solok Selatan (Foto: ANTV/ Wahyudi Agus)[/caption]Satu persatu warga Jorong Sapan salak meninggalkan rumah mereka untuk menuju lokasi yang lebih aman dan telah disediakan pihak BPBD serta Polres Solok Selatan. Saat ini kondisi rumah mereka masih dipenuhi lumpur dan bebatuan besar serta kayu gelondongan pasca banjir bandang yang menghantam pada Minggu (24/11/2019) pukul 08.00 malam.[caption id="attachment_252501" align="alignnone" width="900"] Rumah warga yang ditinggalkan penghuninya di Jorong, Solok Selatan, Sumbar (Foto: ANTV/ Wahyudi Agus)[/caption]Warga diminta mengungsi lantaran material yang menutup sebagian Jorong belum bisa dibersihkan. Hal ini akibat belum bisa masuknya alat berat untuk melakukan evakuasi material longsor seperti ribuan kubik tanah dan lumpur, batu besar dan kayu gelondongan.Selain mengungsi, warga Jorong Sapan Salak hingga saat ini masih banyak yang trauma pasca kejadian disaat hujan lebat tersebut, terutama para ibu dan anak-anak. Galodo yang datang secara tiba tiba tersebut masih terbayang di ingatan mereka. Dengan dilakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, warga akan merasa lebih tenang.[caption id="attachment_252500" align="alignnone" width="900"]