Gracia Billy Yosaphat Mambrasar yang baru diangkat jadi Staf Khusus Presiden mengaku dicemooh sejumlah pihak pasca diumumkan Presiden Jokowi. "Saya dibully habis-habisan," kata Billy. Billy Mambrasar mengaku tak menyangka akan terpilih menjadi salah satu dari tujuh Staf Khusus Presiden. Pendiri Yayasan Kitong Bisa diharapkan Jokowi dapat memberikan gagasan-gagasan inovatif dalam membangun Papua.Namun begitu namanya diumumkan, Billy mengaku dibully di media sosial. Banyak yang meragukan kemampuan lulusan terbaik Australia National University 2015 ini dalam membantu Jokowi ."Ya saya dibully habis-habisan di Twitter, dibilang tidak berpengalaman, jabatan karena privilege. Mengejar gaji stafsus, segala macam lah (katanya tertawa). Bayangan masyarakat umumnya memandang kami adalah anak-anak yang tiba-tiba ditunjuk jadi pejabat dan ada yang lebih parah ada yang sebut kami anak magang, aksesoris politik, lipstick,"kata Billy kepada Iffah Nur Arifah dari ABC Indonesia.Padahal menurutnya, sebelum dipilih, para staf khusus sudah menciptakan dampak nyata di masyarakat.Billy, lewat Yayasan Kitong Bisa, lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak di Papua, telah berhasil menyekolahkan lebih dari seribu siswa tidak mampu di Papua dan Papua Barat.Meski demikian, pria kelahiran Yapen Papua, 31 tahun lalu mengaku perlu waktu seminggu untuk mempertimbangkan tawaran Jokowi."Ini lompatan luar biasa dalam karir dan kiprah saya dan ini cukup tidak disangka karena levelnya sama dengan pejabat negara. Tapi butuh waktu seminggu buat saya untuk menerima tawaran ini," kata Billy.
Cerita Stafsus Presiden Billy Mambrasar: Saya Dibully Habis-Habisan
Senin, 25 November 2019 - 09:17 WIB
Baca Juga :