Warga Pulau Sebesi Usir Kapal Tongkang Diduga Sedot Pasir Hitam

warga pulau sebesi 1 (Foto : )

Warga Pulau Sebesi, Lampung Selatan mendatangi kapal yang melakukan aktifitas penyedotan pasir hitam di sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK). Warga Khawatir bisa mengakibatkan abrasi dan longsor yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Dengan menggunakan puluhan kapal nelayan, warga Pulau Sebesi bersama sejumlah tokoh masyarakat mendatangi kapal dan meminta agar tidak melakukan penyedotan pasir di sekitar GAK. Warga khawatir dengan adanya aktifitas penyedotan pasir tersebut akan menyebabkan Gunung Anak Krakatau abrasi dan longsor yang mengakibatkan Tsunami. Warga Pulau Sebesi dan sekitar pantai pesisir Kalianda masih trauma dengan kejadian gelombang dsunami yang memporak porandakan pemukiman warga pesisir pantai satu tahun silam.Ratusan warga mendatangi kapal tongkang Mehad 1 yang sudah melakukan aktifitas penyedotan pasir. Warga meminta agar kapal menghentikan kegiatan tersebut dan pergi dari wilayah tersebut, untuk menghindari hal hal yang tak diinginkan. Tampak petugas kepolisian Satpolair Polres Lampung Selatan melakukan pengamanan di dalam kapal. Nampaknya dari reaksi warga Pulau Sebesi dan pesisir Kalianda yang notabene beraktifitas sebagai nelayan menolak keras kegiatan penambangan.Mereka menilai pihak dari perusahaan PT LIP Tidak memikirkan dampak yang bakal terjadi apabila penyedotan pasir akan terus di lakukan. Tokoh Masyarakat Lampung Ruslan, mengatakan, imbas dari pada aktifitas penyedotan pasir akan berdampak juga ke hasil tangkapan nelayan akan terancam,  pasalnya lokasi tersebut adalah tempat di mana para nelayan menggantungkan hidup. Tidak hanya itu ekosistem laut seperti terumbu karang akan hancur akibat tersedot mesin dengan kapasitas tinggi.Warga juga meminta agar Pemerintah Propvinsi  Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan memikirkan nasib rakyatnya serta meminta mencabut izin IUP Tambang PT LIP serta mengentikan aktifitas penambangan pasir.Pujiansyah | Lampung Selatan, Lampung