Merasa Tak Puas Indra Bruggman Mundur dan Kritik Pedas Sinetron

Indra Brugman kecewa dan memilih mundur di tengah jalan meski sudah puluhan episode saat terlibat dalam sebuah sinetron yang membuat dirinya tak nyaman berkarya. Merasa tidak puas pesinetron Indra Bruggman akhirnya melontarkan kritik pedas dan memilih mundur dari dunia sinetron yang telah membesarkan namanya baru-baru ini. Pria kelahiran Tasikmalaya, 8 Mei 1981 ini memilih mundur teratur dari dunia sinetron yang berimbas dirinya jarang terlihat di layar kaca. Indra memutuskan berhenti di tengah jalan lantaran dirinya tidak lagi menemukan kepuasan saat terlibat dalam sebuah syuting sinetron. Menurutnya, sinetron saat ini secara kualitas tak sebaik sinetronnya dulu alias membingungkan. "Saya nggak menemukan kepuasan, malah keterpaksaan. Terpaksa syuting sesuai skenario dengan karakter yang berubah-ubah. Jangankan penonton, saya aja sebagai pemain sinetron itu jadi bingung gitu. Ini cerita apaan sih, sinetron apaan sih," ungkap Indra Bruggman. Pria yang masih menjomblo ini menambahkan meski sinetron yang diperankannya sudah berjalan 50 episode, dirinya bersikukuh untuk keluar dan memilih mengurusi usaha garment yang tengah dirintisnya. "Kesibukannya masih ngurusin garment baju muslim, buat Chanel YouTube, kumpul keluarga, kemarin juga sempat sih striping 50 episode tapi saya udah keluar, ya sekarang jadi ngisi bintang tamu aja," ujar Indra Bruggman kepada media. [caption id="attachment_252088" align="alignright" width="565"] (Indra Bruggman dan Helmalia Putri/Foto : Instagram @indrabruggman)[/caption] Pria yang digosipkan tengah dekat dengan Helmalia Putri ini memutuskan mundur dari sinetron yang dimainkannya. Menurutnya dunia sinetron sudah membuat dirinya tak nyaman untuk berkarya. Sehingga pilihan kembali berhenti sebagai langkah yang harus ditempuhnya. "Kemarin sempat berhenti (sinetron) beberapa tahun. Terus kemarin masuk lagi, ternyata keadaannya tidak lebih baik lagi, jadi agak malas-malasan syutingnya dan nggak semangat. Karena kan kalau kerja bukan hanya mengejar material," pun