Indonesia akhirnya pulang dari turnamen bulutangkis Hong Kong Open 2019 dengan tangan hampa alias tanpa gelar, setelah dua wakil Indonesia yang berjuang di final, harus mengakui keunggulan lawan-lawan mereka. Indonesia harus merelakan gelar ganda putra terlepas dari genggaman Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sempat menguasai gim pertama 21-13, Ahsan/Hendra malah kalah di dua gim selanjutnya dengan skor 12-21,13-21.
Namun yang terasa menyakitkan adalah kekalahan yang dialami tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Pebulutangkis kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 Jawa barat itu, g harus puas jadi runner up setelah dikalahkan wakil tuan rumah Lee Cheuk Yiu lewat permainan rubber game 21-16, 10-21, 20-22. Drama kekalahan terjadi di detik-detik akhir penentuan angka di game ketiga, setelah kedua pemain saling mengalahkan di dua game awal, dan imbang hingga jelang match point.
Ginting merasa kecewa dengan keputusan wasit, yang menganggap sambaran bolanya, sebagai pelanggaran karena ujung raket dinilai melewati net. Keputusan wasit itu terjadi saat skor 20-21 di game ketiga yang berujung kemenangan untuk lawan. Padahal sambaran bola Ginting masuk mengecoh sang lawan.
"Tentunya saya sangat kecewa, marah, dan merasa keputusan wasit tidak fair. Ini terjadi di poin kritis dan saya merasa tidak ada yang salah. Tapi namanya permainan, saya harus bisa menerima, ada yang menang dan ada yang kalah," kata Ginting seperti dikutip dari situs resmi PBSI.
[caption id="attachment_250015" align="alignnone" width="900"]
Drama Kekalahan Anthony Ginting Yang Menyakitkan di Hong Kong Open 2019
Senin, 18 November 2019 - 07:59 WIB
Baca Juga :