Kemenparekraf terus memantau Maluku Utara paska gempa 7,1 SR. Masyarakat diminta tidak langsung percaya pada berita yang beredar paska gempa. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memantau kondisi atraksi, akses, dan amenitas (3A) dan ekosistem pariwisata pascagempa 7,1 SR yang mengguncang Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 WIB.Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural dan Plt. Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf Guntur Sakti di Jakarta menyampaikan keprihatinan yang tinggi atas bencana gempa yang terjadi di Maluku Utara. Dan berharap situasi akan kembali pulih dan berangsur normal.“Kami sangat berempati dengan musibah ini. Kita sama-sama berdoa dan mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan yang sedang beraktivitas wisata di wilayah Maluku Utara dan sekitarnya, agar tetap waspada dan selalu mengupdate informasi dari BMKG dan instansi penanggulangan bencana baik di tingkat pusat maupun daerah,” katanya.Ia juga mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak mudah percaya begitu saja terhadap informasi yang beredar di media sosial. Dirinya juga terus berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa agar tidak panik ataupun terpengaruh dengan informasi hoaks yang kerap kali muncul saat bencana terjadi.“Kami akan terus mengupdate dan menginformasikan secara jelas kondisi terkini kepada wisatawan dan masyarakat. Agar mereka menggunakan informasi resmi sebagai panduan yang bersumber dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi, dan pihak berwajib lainnya,” katanya.Guntur juga menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa saat ini Maluku Utara pascagempa dalam kondisi normal. Meskipun masih ada masyarakat yang masih bertahan berdiam di tempat tinggi karena khawatir pada kemungkinan terjadi gempa susulan.“Dari data yang didapat Tourism Crisis Center (TCC) Kemenparekraf kondisi 3A relatif dalam kondisi baik. Warga yang semalam menjauh dari pantai pagi ini mulai berangsur kembali ke rumah. Meskipun ada beberapa masyarakat yang bertahan karena khawatir gempa susulan,” ujarnya.Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Barat, Fenny Kiat bahwa situasi saat ini berangsur normal dan terkendali.“Alhamdulillah sejauh ini masih aman terkendali. Belum ada laporan korban atau kerusakan bangunan. Sebagian masyarakat sempat panik dan ada yang mengungsi. Tapi tadi pagi semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing,” katanya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Masih Ada Harapan Di Utara Maluku
Minggu, 17 November 2019 - 06:40 WIB