Pelaksana tugas Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo mengamuk! Menginjak injak atap rangka baja ringan atau galvalum SDN Gentong. Teno kecewa dengan kondisi kontruksi bangunan yang ambruk hingga menewaskan seorang siswi dan guru itu. Begitulah reaksi Plt Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo saat melihat kondisi SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Kondisi rangka baja ringan yang ambruk tidak sesuai spesifikasi! Walikota menilai seluruh bangunan sekolah ini sangat bahaya dan rawan roboh. Pasalnya semua kontruksi bangunan banyak yang diduga dikorupsi oleh pimpinan proyek.[caption id="attachment_247252" align="alignnone" width="900"] Pelaksana tugas Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo menginjak-injak atap baja ringan SDN Gentong. (Foto: Ari Suprayogi | ANTV)[/caption]Orang nomer satu di kota ini menginjak-nginjak gavalun diruang kelas 2 B, tempat awal terjadinya ambruknya sekolah hingga merembet keruang kelas lainnya. Teno menginjak-injak sambil mengungkapkan kekesalannya kepada beberapa pejabat yang mengikutinya."Pemerintah kota sudah membentuk tim khusus untuk mengecek seluruh fasilitas umum mulai dari sekolah dasar hingga menengah, puskesmas yang dibangun melalui sewakelola. Ada dugaan bangunan di Kota Pasuruan ini tidak sesuai dan banyak korupsinya," kata Teno.Raharto Teno Prasetyo sedang berada di Jerman menghadiri undangan pameran hingga 12 November mendatang. Namun pulang cepat setelah mendapat laporan bangunan SDN Gentong itu ambruk. Apalagi hingga menewaskan seorang siswa dan seorang guru.Pemkot Pasuruan akan memindahkan aktifitas belajar mengajar pada Senin (11/11/2019) ke Madrasah al Islamiyah yang tak jauh dari SDN Gentong ini. Terlebih banyak murid yang trauma.Hingga kini polisi masih terus menyelidiki insiden ambruknya atap SDN Gentong ini. Ari Suprayogi | Pasuruan, Jawa Timur