Pameran Tekstil Asean, Melestarikan Budaya  dan Identitas Bangsa

pameran tekstil 1 (Foto : )

Beragam kain tekstil dari negara-negara anggota Asean dipamerkan dalam Pameran Tekstil Asean di Yogyakarta. Pameran digelar untuk melestarikan sekaligus menjalin kerjasama dalam rangka mengembangkan tekstil di kawasan Asean. Pameran Tekstil Asean digelar di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Yogyakarta. Beragam kain tekstil ada di sini, dari negara Malaysia, Vietnam, Kamboja hingga Filipina dipajang dalam pameran ini. Tak ketinggalan ada juga sejumlah kain batik dan tenun dari Indonesia juga dipamerkan.[caption id="attachment_246870" align="alignnone" width="900"] Pembuatan batik tulis oleh peserta Pameran Tekstil Asean (Foto: ANTV/ Andri Prasetyo)[/caption]Pameran digelar dalam rangka mengenalkan kain tekstil di kawasan Asean, sekaligus melestarikan berbagai budaya dari negara-negara Asean. Terlebih saat ini pemerintah telah menetapkan 39 jenis tekstil dari total 1.086 warisan tak benda menjadi warisan budaya tak benda Indonesia, diantaranya; kain batik, ulos dan kain tenun. Penetapan dilakukan untuk mempertegas identitas dan melindungi budaya bangsa.“ Warisan budaya tak benda adalah  merupakan  indentitas kita, maka kita perlu untuk melestarikannya. Itu merupakan bagian dair kepribadian kita dan budaya bangsa. Kita mengharapkan dengan kegiatan ini para pengrajin atau stakeholder yang berkaitan dengan tekstil bisa lebih berkreasi untuk melestarikan tekstil itu sendiri, “ kata Binsar Simanullang, Kepala Subdirektorat Warisan Budaya Tak Benda, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud.[caption id="attachment_246871" align="alignnone" width="900"]