Foto: Didi Syachwani | ANTV[/caption]Supian Hadi, Bupati Kotawaringin Timur mengatakan Mandi Safar merupakan tradisi turun temurun masyarakat pesisir Kabupaten Kotawaringin Timur. Oleh pemerintah daerah setempat dijadikan sebagai event pariwisata tahunan. Digelar pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Bulan Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan Hijriyah yakni bulan sesudah Muharram menurut kalendar Islam.Guntur Talajan, Kadisbudpar Kalimantan Tengah menyatakan tingginya antusias warga yang mengikuti tradisi ini membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui dinas kebudayaan dan pariwisata berencana mengajukan tradisi Mandi Safar masuk dalam kalender pariwisata nasional.[caption id="attachment_242814" align="alignnone" width="900"]
Keren! Mandi Safar, Tradisi Buang Sial di Sungai Mentaya
Minggu, 27 Oktober 2019 - 10:26 WIB
Baca Juga :