Banyak elemen dan generasi bercampur menjadi satu. Hal ini jawaban terhadap sejarah dan kepentingan-kepentingan yang diakomodasi oleh Jokowi dan disajikan secara terbuka layaknya reality show, dimana publik ikut mengawasi. Kabinet Indonesia Maju, yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo dinilai pakar politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, sebagai kabinet gado-gado.Mulai Menteri Agama yang berusia 72 tahun, hingga menteri millennial seperti, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, yang masih berusia 35 tahun.Pakar politik Unair Surabaya Suko Widodo, menilai Kabinet Indonesia Maju yang baru saja diumumkan dan dilantik Presiden Jokowi, sebagai kabinet gado-gado. Banyak elemen dan generasi bercampur menjadi satu.Hal ini jawaban terhadap sejarah dan kepentingan-kepentingan yang diakomodasi oleh Jokowi dan disajikan secara terbuka layaknya reality show , dimana publik ikut mengawasi.Menurut Suko Widodo, sisi positif dari kabinet ini mengakomodasi semua lini dan generasi dan unsure, problemnya Pak Jokowi bisa jadi mengalami kesulitan berkomunikasi dengan tipologi karakter yang berbeda-beda, mulai dari menteri agama dan menteri pendidikan dimana lompatan generasi yang berbeda.“Namun jika hal ini bisa disatukan dan dikomunikasikan dengan baik, kekuatannya bisa dahsyat karena pergerakannya mengarah ke depan,” jelas Pakar politik Unair Surabaya Suko Widodo.Suko Widodo juga menyoroti posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sesuatu yang menarik. Dimana Nadiem Makarim yang berusia muda diharapkan bisa membawa anak-anak muda, bergerak ke masa depan yang lebih baik. Namun, yang dikhawatirkan juga harus memimpin senior-senior yang banyak guru besar, apakah bisa bertemu dengan pikiran Mendikbud yang dari generasi milenial. Sandi Irwanto | Surabaya, Jawa Timur
Pakar Politik Unair Nilai Kabinet Jokowi Kabinet Gado-Gado
Jumat, 25 Oktober 2019 - 17:50 WIB
Baca Juga :