Yogyakarta International Airport ( YIA ) yang terletak di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta akan dioperasikan untuk rute internasional pada April 2020. Meski siap digunakan, namun pada penilaian Hazard Identification Risk Assessment ( HIRA ) masih ditemukan catatan, seperti adanya lantai yang pecah pada parkiran pesawat.
Pada penilaian HIRA di Bandara Internasional Yogyakarta petugas masih menemukan sejumlah catatan di sisi airside maupun landside. Dari hasil pengecekan, petugas masih mendapati sejumlah lantai yang pecah di area parkir pesawat dan taxi way. Akibat kejadian ini, pecahan material ini dikhawatirkan akan dapat mengganggu aktifitas penerbangan. Pasalnya tidak menutup kemungkinan material tersebut tersedot baling-baling pesawat dan menyebabkan kerusakan mesin.
[caption id="attachment_241694" align="alignnone" width="900"] Pengerjaan Bandara Internasional Yogyakarta sudah 90 persen (Foto: ANTV/ Ari Wibowo)[/caption]
Jika hal tersebut terjadi, akan sangat membahayakan aktifitas penerbangan terutama para penumpang. Pihak airlines sendiri meminta pihak PT Angkasa Pura I agar segera memperbaiki kerusakan ini sebelum bertambah parah. Selain lantai pecah, sejumlah catatan lain seperti cairan siller yang digunakan untuk menambal sejumlah lantai juga terlihat tidak rapi dan diyakini dapat memicu kerusakan pada bagian lainnya.
Selain itu, catatan penting lainnya juga ditemukan HIRA seperti masih kurangnya marka, serta lounge terminal international yang kurang besar. PT Angkasa Pura I meyakini sejumlah catatan yang ditemukan hira merupakan kekurangan kecil yang masih dalam proses perbaikan yang tidak terlalu signifikan dan tak sampai mengganggu penerbangan di YIA.
“Tidak ada kerusakan yang sgnifikan yang tidak mengganggu penerbangan. Pengerjaan sekarang sudah mencapai 88 persen. Sekarang pengerjaan terminal, karena Desember harus sudah jadi,” ujar Pjs General Manager Bandara YIA, Agus Pandu Purnama.
Bandara baru Yogyakarta ini dibangun diatas lahan seluas 587 hektar dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun. Proses pembangunan bandara ini juga menjadi yang tercepat di Indonesia yakni kurang dari satu tahun. Nantinya Bandara YIA ini akan menggantikan Bandara Adisutjipto yang kondisinya kini sudah over capacity.
Ari Wibowo |Kulonprogo, Yogyakarta