Partai Nasional Demokrat (Nasdem), memberikan sinyal untuk menjadi oposisi. Padahal, Nasdem merupakan partai pendukung Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019. Alasan Nasdem melempar sinyal untuk menjadi oposisi dikarenakan, bilamana seluruh partai masuk ke pemerintahan, dipastikan tidak ada check and balance. Karena, sistem tersebut diperlukan dalam negara demokrasi, seperti yang dianut Indonesia. Sekjen Partai Nasdem yang juga anggota Fraksi Nasdem, Johnny G Plate saat diminta konfirmasinya mengenai Nasdem menjadi oposisi mengatakan, ada yang salah dikutip mengenai hal tersebut. Menurutnya, sistem parlementer ada koalisi pemenang dan ada koalisi oposisi. Indonesia menganut presidential sistem yang memerlukan check and balance. Kalau semua partai di dalam kabinet, tidak ada check and balancenya. " Kalau semuanya di dalam kabinet, bagaimana mengatur check and balance nya. Perlu ada yang mengambil sikap kritis, konstruktif dan rasional. Untuk posisi itu, Nasdem akan ambil, untuk apa, supaya, kalo masuk semua ya, supaya kebijakannya itu baik, untuk kepentingan pemerintahan dan negara," ujar Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate. Seperti diketahui, Partai Gerindra yang merupakan rival partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf, dipastikan masuk dalam pemerintahan. Aminuddin | Jakarta
Bila Semua Partai Masuk Pemerintahan, Nasdem Akan Kritis
Selasa, 22 Oktober 2019 - 17:20 WIB
Baca Juga :