Eko (32) tak bisa bergerak. Sudah 12 tahun perutnya membesar. Berobat ke rumah sakit tidaklah mampu. Dia sangat miskin dan butuh bantuan. Eko hidup bersama ibunya, Simah (54) dalam rumah yang sangat sederhana di Dusun Ngrembyong, Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan, Jombang. Rumah sederhana ini sudah jauh lebih bagus dibanding sebelum dibangun atas bantuan pemerintah.[caption id="attachment_238069" align="alignnone" width="900"] Rumah sederhana Simah atas bantuan pemerintah daerah Jombang. (Foto: Umar Sanusi | ANTV)[/caption]Namun bukan soal rumah yang diprihatinkan Simah. Anak pertamanya, Eko yang tidak bisa bergerak jauh. Eko menderita liver akut serta jantung sejak 12 tahun lalu. Akibatnya perutnya membesar. Untuk berjalan ataupun tidur, nafasnya tersengal sehingga hanya bisa duduk sepanjang waktu.[caption id="attachment_238068" align="alignnone" width="900"] Eko (32) butuh bantuan para dermawan untuk pengobatan liver akut. (Foto: Umar Sanusi | ANTV)[/caption]Eko dan Simah pasrah. Bagaimana mampu berobat ke rumah sakit jika untuk biaya hidup sehari-hari saja kesulitan. Anak kedua Simah telah bekerja di sebuah pabrik di Surabaya. Namun tidak seberapa kuat menopang biaya pengobatan Eko, kakaknya.Jon Santoso, Kepala Dusun Ngrembyong mengatakan keluarga ini memang masuk kategori miskin dan telah mendapat perhatian pemerintah. Biaya pengobatan Eko rutin dilakukan di RSUD Jombang. Namun saat ini Eko harus dirujuk ke RSUD dr. Sutomo, Surabaya.Saat ini, Eko butuh bantuan para dermawan. Meski pemerintah daerah menyokong biaya berobat ke RSUD dr. Sutomo namun biaya transport dan biaya hidup selama di Surabaya sangatlah berat. Umar Sanusi | Jombang, Jawa Timur