Semangat hidup Wara difabel jadi kado HUT ke-74 TNI. Ia pejuang keluarga juga pejuang Merah Putih di kancah Asian Paragames tahun lalu.Tak pernah mengeluh kendati satu kakinya tak lagi normal. "Jangan anggap cacat itu suatu kekurangan, selagi ada kemauan kita yakin pasti bisa, jangan hanya direnungkan saja, lakukan saja apa yang bisa kita lakukan," ujar Peltu Dwi Ratna Sulanjari, prajurit bintara.Peltu Dwi adalah sosok wanita tegar dalam lingkungan militer maupun sebagai ibu rumah tangga. Mengandalkan satu kaki dan tongkat penyangga untuk beraktivitas sehari-hari, ibu tiga anak asal Subang, Jawa Barat ini hidup dengan berbagai prestasi membanggakan bagi TNI Angkatan Udara maupun Indonesia.Peltu Dwi telah mengabdikan dirinya pada kesatuan angkatan udara sejak 29 tahun lalu. Dia adalah prajurit TNI penyandang disabilitas akibat terjatuh dari tangga pesawat hercules saat menjalani dinas di Makasar, Sulawesi Selatan pada 1996 silam. Meski sempat minder mendapati ketidaknormalan pada anggota tubuh pasca operasi besar pada saraf kakinya, kini Dwi Retno mampu bangkit dari keterpurukan usai mengikuti terapi dan pelatihan secara rutin di Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.Usaha yang diraih membuahkan hasil hingga Ratna terpilih mewakili Indonesia cabang olahraga menembak pada Asian Paragames 2018 lalu. Selain itu, ia juga mewujudkan ilmu dan bakatnya dengan mendirikan usaha sablon berbagai macam kerajinan hingga dapat mempekerjakan rekan difabel lainya.[caption id="attachment_235469" align="alignnone" width="2560"]
Semangat Hidup Wara Difabel Jadi Kado HUT Ke-74 TNI
Sabtu, 5 Oktober 2019 - 09:50 WIB
Baca Juga :