Isak Tangis Penyerahan Anak Ke Orangtua Dari Polres Metro Jakarta Utara

Disaksikan pihak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), sebanyak enam puluh delapan pelajar yang diamankan aparat  Polres Metro Jakarta Utara, diserahkan ke pihak orang tua masing-masing, Rabu (2/10/2019).Isak tangis penuh penyesalan ikut-ikutan ingin datang ke gedung DPR RI, mewarnai penyerahan anak ke orangtua di kantor Polres Metro Jakarta Utara.Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto hadir dalam penyerahan anak -anak ke pihak orang tua.Sebanyak enam puluh delapan anak sebagian besar merupakan pelajar sekolah yang berasal dari Kuningan dan Sumedang, Jawa Barat ini, menangis lantaran menyesal ikut-ikutan berunjuk rasa ke gedung DPR RI. Namun, aksi mereka terlanjur tercium aparat yang mengamankan mereka di terminal bus Tanjung Priok, pada Senin (30/9/2019) kemarin.Seorang pelajar yang diserahkan ke orang tuanya oleh polisi menangis saat bertemu orang tuanya yang datang dari Kuningan, Jawa Barat.Kapolres Metro Jakarta Utara yang hadir bersama Kak Seto dalam penyerahan ini berpesan agar semua anak tidak lagi ikut-ikutan datang jauh-jauh ke Jakarta, untuk berdemo ke gedung DPR RI.Sementara itu, Kak Seto juga mengusulkan agar anak-anak dan pelajar ini agar disibukkan dengan pelajaran tambahan, yang bermanfaat agar dapat mencegah adanya hasutan ikut berdemonstrasi sebab masih dalam status pelajar.“Dari enam puluh delapan anak pelajar yang diamankan satu diantaranya ditahan lantaran kedapatan menyimpan narkoba,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol. Budi Herdi Susianto.Sebanyak seratus enam puluh delapan anak yang merupakan pelajar, diamankan polisi  saat berkumpul di terminal bis Tanjung Priok, Jakarta Utara.“Seratus anak sudah diserahkan lebih dulu ke pihak orangtua, sementara enam puluh delapan diantaranya rabu siang tadi diserahkan ke pihak orang tua. Namun satu diantaranya ditahan lantaran terlibat dalam pemakaian narkoba,” pungkas Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol. Budi Herdi Susianto. Novi Zakaria | Jakarta Utara