Rumput dan daun liar, membawa berkah untuk Afan Taufiq dan Nur Huda. Dua pemuda asal Sidoarjo ini dengan gampang mengantongi uang Rp8 juta setiap bulannya. Ketika yang lain banyak teriak susah cari kerja. Dua pemuda asal Desa Jabaran, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, Afan Taufiq dan Nur Huda malah menciptakan lapangan kerja sendiri.Kerjanyapun unik. Tak perlu merogoh kantung dalam-dalam untuk modal. Cukup keliling desa. Keliling desa bukan tanpa tujuan. Tapi untuk mencari rumput dan daun liar yang masih tumbuh lebat di pinggir sungai desa. Rumput dan daun liar bukan untuk makan ternak. Tapi untuk dijual. Dijual kepada produsen atau pabrik kosmetik dan obat-obatan.“Kita jual ke pabrik-pabrik kosmetik dan penjual obat herbal,” kata Afan Taufik kepada Antvklik, (Selasa, 1 Oktober 2019)Menurut Afan tanaman yang ia cari bersana Nur Huda ialah rumput teki, prumpung, akar ilalang, dan daun benalu."Tumbuhan liar tersebut dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit seperti demam. Dan saya tahu khasiat tersebut dari kakek dan nenek saya," ujarnya.Sebelum dijual menurut Nur, tanaman itu dicuci bersih terlebih dahulu. Baru kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari.“Kita cuci sampe bersih. Kita buangin tanah-tanah yang lengket, setelah bersih kita jemur dibawah matahari. Sekitar dua jam,” kata Nur Hadi. Sudah 12 tahun Taufik dan Nur menekuni pekerjaannya. Dalam satu bulan Taufik dan Nur berhasil mengumpulkan rumput dan daun liar seberat dua kwintal. Hasilnya juga lumayan, Rp8 juta sebulan. Lumayan kan?Mimpi Taufik dan Nur tak berhenti di sini, alam liarnya membawa Taufik dan Nur bermimpi lebih tinggi. Nur dan Taufik ingin mengolah sendiri rumput dan daun yang ia dapat. Mengolah daun dan rumput sendiri tentu berbanding lurus dengan pendapatan yang akan mereka dapat.Semoga. Tak ada yang tak mungkin. Khumaidi | Sidoarjo, Jawa Timur