Unesco menetapkan keris merupakan salah satu benda pusaka warisan dunia non bendawi tahun 2005. Namun tahu kan anda kota di nusantara sebagai kota keris? Kota Sumenep, Jawa Timur ditetapkan Unesco sebagai kota keris. Kota diujung pulau Madura ini merupakan daerah penghasil keris terbanyak. Ada 680 empu atau pembuat keris di Sumenep.Tahun 2018, pemerintah kabupaten Sumenep melengkapi eksistensinya sebagai daerah keris dengan menunjuk desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Sarongi menjadi desa keris.Sekitar 450 warga Desa Aeng Tong Tong menjadi perajin keris dan jumlahnya terbanyak di Sumenep dan Indonesia.Aktivitas ratusan perajin keris di Desa Aeng Tong Tong itu merupakan pemandangan lazim sehari-hari. Dan sudah menjadi salah satu objek tujuan wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.“Paling banyak memang di desa Aeng Tong-Tong. Makanya kita resmikan sebagai desa keris,” ungkap bupati sumenep Busyro Karim, ketika meresmikan pameran keris, 30 September 2019.Keris ditetapkan PBB sebagai salah satu benda pusaka warisan dunia non bendawi tahun 2005.Menurut Busyro ditunjuknya Sumenep sebagai kota keris merupakan kebanggaan bagi semua warga Madura. Karena eksistensi keris di Sumenep tidak hanya diakui di nusantara tapi sudah mendunia.“Kita harus terus melestarikan budaya leluhur. Apalagi ini bukan lagi dianggap warisan kita, tapi sudah menjadi warisan dunia."Saat ini pemerintah Kabupaten Sumenep tengah mendorong pemerintah pusat untuk menetapkan tanggal 25 November sebagai hari keris nasional.Ada lima karya budaya yang ada di Indonesia yang diakui dunia yaitu, batik, wayang, angklung, tari saman gayo dan keris. Veros Afif | Sumenep, Jawa Timur
Mencari Kota Keris Di Nusantara
Rabu, 2 Oktober 2019 - 10:25 WIB
Baca Juga :