Apakah Pancasila masih sakti? Jika masih, adakah kesaktian itu teruji oleh dinamika sosial politik dan gesekan yang terjadi di tengah masyarakat akhir-akhir ini?. Pertanyaan tersebut bagian dari hal yang dibahas dalam diskusi hangat yang diinisiasi oleh Generasi Optimis (GO) Indonesia, Senin (30/9/2019), dengan tema "Menakar Ujian bagi Kesaktian Pancasila di Tahun 2019," di bilangan Raden Saleh, Jakarta Pusat.Tampil sebagai narasumber Frans Meroga (Wakil Ketua Umum GO Indonesia), Tigor Mulo Horas Sinaga (Sekretaris Jenderal GO Indonesia), Bayu Winarko (Pakar Manajemen), dan sebagai penanggap, Dhimas Anugrah, pemerhati sosial dari Oxford Center for Religion and Public Life, Inggris.Berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini di tanah air, mulai masalah Papua, maraknya demonstrasi di Ibu Kota Jakarta, hingga penutupan rumah ibadah kelompok tertentu menjadi ujian bagi kesaktian Pancasila yang telah menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang bineka.Bayu Winarko, Ketua Bidang Analisis Kebijakan Publik GO Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mendukung Presiden dan Pemerintah yang sah untuk mengambill langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi di Papua dan aksi unjuk rasa elemen masyarakat terkait RUU bermasalah yang telah menelan korban dalam demonstrasi mahasiswa."GO Indoensia mendukung langkah-langkah TNI/POLRI dalam mengamankan dan menegakkan hukum terkait masalah Papua dan aksi yang merusak demontrasi damai dengan melakukan tindakan melawan hukum dan mengakibatkan kekacauan di masyarakat," ujar Bayu.Dengan tegas Bayu menyatakan bahwa Dewan Pimpinan Nasional (DPN) GO Indonesia menentang langkah-langkah pihak-pihak yang mengadu domba TNI/POLRI dan elemen masyarakat demi keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan memecah-belah kesatuan dan persatuan NKRI."DPN GO Indonesia mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang sah hasil pemilu 2019 untuk segera dilantik dan menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan segera mengatasi situasi serta memulihkan keamanan serta memberikan kepastian hukum demi tegaknya NKRI yang kita cintai," kata Bayu yang juga pakar ilmu manajemen tersebut.Dalam diskusi publik tersebut, Bayu juga menyatakan bahwa DPN GO Indonesia mengimbau semua pihak mengajukan tuntutannya dalam koridor hukum dan demokrasi serta mengedepankan dialektika musyawarah mufakat yang adalah ruh bangsa Indonesia, serta melakukan upaya-upaya damai lainnya, sehingga tidak mengganggu ketertiban umum dan keamanan.Diskusi publik yang berlangsung menarik tersebut dimanfaatkan oleh GO Indonesia untuk mengajak segenap elemen bangsa agar berdoa supaya tanggal 1 Oktober yang merupakan Hari Kesaktian Pancasila menjadi titik balik kedamaian dan kemajuan bangsa Indonesia munuju kesejahteraan dan kemakmuran."Indonesia sejak awal hidup dalam nilai Pancasila, ayolah, jangan bikin rusuh dan gaduh. Apa yang mau dicari dari kegaduhan ini?" ujar Frans Meroga, Wakil Ketua Umum GO Indonesia."Apakah Pancasila masih sakti? Iya, itu pasti, dan akan selamanya sakti. Kesaktian Pancasila itu tetap akan teruji walau negeri kita sedang diterpa dinamika sosial politik dan gesekan tengah masyarakat. Pada tahun 1965 Pancasila lolos uji kesaktian, dan tahun ini pasti akan tetap teruji kesaktiannya," pungkas Frans. Ahmad Djunaidi | Jakarta
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Generasi Optimis: Apakah Pancasila Masih Sakti?
Selasa, 1 Oktober 2019 - 20:18 WIB
Baca Juga :