Sawahlunto Kota Tua Yang Menyimpan Ribuan Peninggalan Sejarah

Sawahlunto Kota Tua Yang Menyimpan Ribuan Peninggalan Sejarah (Foto : )

Jika berkunjung ke Sumatera Barat, tak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Sawahlunto. Apalagi jika kalian merupakan penggemar sejarah, wajib banget nih melipir untuk berwisata di sini. Nah ada apa saja sih wisata sejarah di Sawahlunto? Yuk baca ulasan berikut ini! 1. Museum Tambang Mbah Soero [caption id="attachment_231170" align="alignnone" width="300"] Kawasan Tambang Sawahlunto, Sumatera Barat (Foto: ANTV/Restu Wulandari)[/caption] Bicara Sawahlunto tak lepas dari sejarah pertambangan Indonesia yang diinisiasi oleh Pemerintah Hindia Belanda dahulu kala. Dari sini dihasilkan batu bara kualitas terbaik hingga terkenal ke seluruh dunia. Batu bara menjadi sumber daya penting yang digunakan sebagai bahan bakar. Oleh sebab itu, tambang jadi salah satu budaya yang lekat dengan Sawahlunto. Lubang Mbah Soero merupakan terowongan bekas tambang batu bara. Dahulu, di sini merupakan tempat orang rantai, yakni sebutan bagi para pekerja tambang. Di depan lubang Mbah Soero, ada pusat informasi mengenai sejarah kota dan orang rantai. Selain itu di museum ini, kalian bisa melihat peralatan tambang batu bara, kostum penambang, kendaraan pengangkut batu bara, foto  zaman dahulu, arsip, dan berbagai koleksi yang berhubungan dengan penambangan sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. 2. Museum Gudang Ransoem [caption id="attachment_231172" align="alignnone" width="300"] Gudang Ransoem Sawahlunto (Foto: ANTV/Restu Wulandari)[/caption] Museum Gudang Ransoem adalah salah satu peninggalan Belanda di Sawahlunto. Tempat ini terdiri dari beberapa bagian, seperti kompleks dapur umum, tungku pembakaran, hingga gudang bahan makanan basah dan kering. Dahulu, Belanda membangun Gudang Ransum sebagai dapur umum untuk memberi makan para pekerja tambangnya. Sehingga para pekerja paksa atau disebut juga 'orang rantai', bisa bekerja secara maksimal. Dapur ini menyuplai makanan untuk pekerja tambang dan keluarganya. Dalam bangunan yang didirikan pada 1918 ini juga terdapat peralatan masak yang canggih pada masanya, seperti tungku pemasak air, kuali raksasa, baju-baju koki, hingga foto-foto Gudang Ransoem di masa lampau. Tak ketinggalan, ada juga senjata-senjata yang digunakan oleh para pejuang. 3. Museum Kereta Api Sawahlunto [caption id="attachment_231173" align="alignnone" width="300"] Museum Kereta Api Kota Sawahlunto (Foto: ANTV/Restu Wulandari)[/caption] Gedung Kereta Api Sawahlunto dibangun pada 1918. Sementara bangunan jalur kereta api dari padang menuju sawahlunto dimulai pada tanggal 6 Juli 1889. Dibangunnya jalur kereta api bertujuan memperlancar transportasi angkutan batubara dari Sawahlunto ke pelabuhan Emmahaven, Teluk Bayur, Padang. Namun sejak 2003 angkutan batubara tidak lagi memakai kereta api. Nah karena sejarahnya, kini stasiun kereta api Sawahlunto dijadikan sebagai museum kereta api kedua di Indonesia setelah ambarawa. Di museum ini, koleksi yg paling unik dan menarik adalah lokomotif e1060 Mak Itam. Lokomotif uap ternama seantero negeri. Lokomotif Mak Itam seri E 1060 dibuat di Jerman tahun 1965 dan beroperasi sejak 1966. Sayangnya, Mak Itam tidak lagi berderit dan saat ini hanya disimpan di ruang penyimpanan museum. Restu Wulandari | Sawahlunto, Sumatera Barat