Mengemis acapkali menjadi jalan pintas yang paling mudah untuk memperoleh penghasilan.Biasanya oknum pengemis memanfaatkan penampilan untuk memperoleh belas kasih orang lain. Tak jarang pula mereka bahkan mengeksploitasi anak-anak. Demikian yang terjadi di Jalan Gatot Subroto, Medan.Jajaran kepolisian dari Polsek Medan Helvetia menangkap lima wanita terkait terkait kasus eksploitasi anak. Saat penangkapan, polisi juga mengamankan 20 anak yang disuruh menjadi pengemis.Anak-anak tersebut dijadikan pengemis di Simpang Jalan Sei Sikambing, Jalan Kapten Muslim, dan Jalan Gatot Subroto, Medan.Selain mengamankan kelima ibu rumah tangga dan dua puluh anak dibawah umur, petugas juga mengamankan seorang supir angkutan umum yang membawa mereka dari rumah menuju lokasi mengemis. Diketahui, supir tersebut telah berulang kali membawa ibu dan anak-anak itu pergi dan pulang sebagai pengemis.Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, pengungkapan ini berawal dari adanya laporan masyarakat jika di beberapa titik terdapat pengemis yang menggunakan anak kecil. Polisi kemudian mengecek ke lapangan dan menemukan mereka di wilayah Medan Helvetia."Kami dapat, datanya ada 20 anak dan 5 ibu," kata Kombes Pol Dadang kepada wartawan di Polsek Medan Helvetia, Kamis (19/9/2019).Kasus ini menjadi perhatian khusus pihak kepolisian.Itu karena menggunakan anak-anak balita, mulai dari yang berusia 1,5 tahun dan 2 tahun sebanyak lima orang.Selebihnya berusia belasan tahun atau duduk di bangku SD dan SMP. Anak-anak tersebut mengemis di jalanan dari pukul 20.00 hingga pukul 22.30. Anak-anak digunakan untuk membuat orang merasa iba, kemudian diharapkan memberikan uang."Kondisi di luar sana, apalagi malam hari itu kan tidak baik bagi anak-anak. Mereka itu bisa dapat Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu.Itu diperoleh dari pukul 20.00 hingga pukul 22.30 atau selama 2,5 jam dan kami sudah lakukan identifikasi. Kami datangi rumahnya. Kami perintahkan Polsek Percut. Jadi mereka ini satu lingkungan " kata Kombes Pol Dadang.Dengan mendatangi rumah anak-anak tersebut, pihaknya mendata apakah mereka sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah, misalnya program-program penunjang perekonomian.Namun, lanjut Kombes Pol Dadang, apabila ternyata mereka tidak mengindahkan program tersebut. Tentu ada upaya lain yang lebih tegas untuk menyelamatkan anak-anak tersebut untuk ditanggung oleh negara.Menurut salah seorang ibu yang anaknya dipekerjakan sebagai pengemis, Rini Sibuea, dirinya tega mempekerjakan atau meminjamkan anaknya untuk menjadi pengemis karena himpitan ekonomi. Bahkan, ketiga anaknya yang masih di bawah umur, semuanya dipekerjakan sebagai pengemis.“yak arena kepepet ekonomi. Hasil mengemis dibagi dua dengan orang yang menyewa anaknya,” ujar Rini Sibuea.Sebagai efek jera, Polrestabes Medan, akan memberikan sanksi hukum jika kelima ibu rumah tangga itu terbukti dengan sengaja mempekerjakan anak dibawah umur menjadi pengemis.Apalagi, salah satu dari kelima ibu rumah tangga tersebut sudah pernah terjaring dalam razia yang dilakukan Dinas Sosial Kota Medan, namun tetap mengulangi perbuatannya.Dinas Sosial Medan juga akan mengambil anak yang dipekerjakan sebagai pengemis menjadi anak negara, jika orangtuanya terbukti tidak mampu merawat dan mendidik anaknya. Joko Irawan | Medan, Sumatera Utara
Eksploitasi Anak, Polisi Tangkap 5 Ibu dan 20 Anak Yang Dijadikan Pengemis
Kamis, 19 September 2019 - 21:07 WIB
Baca Juga :