Ereveld Ancol, begitulah Belanda menamai kompleks makam kehormatan ini. Sedangkan orang Indonesia menamainya Kuburan Belanda. Lokasinya di ujung kompleks Taman Impian Jaya Ancol, dekat Bende Raksasa Ancol.
Jika berkunjung ke Jimbaran, Segarra atau Ancol Beach City Mall, kita akan melewati lokasi Ereveld. Lokasi tepatnya di Jl.Lodan Raya nomor 7 Pademangan, Jakarta Utara. Taman Makam Pahlawan Ancol. Begitulah disebut hingga akhir 1954.
[caption id="attachment_228954" align="aligncenter" width="555"] (Foto: Irmina Gultom)[/caption]
Ereveld Ancol diresmikan tanggal 14 September 1946. Ereveld adalah pemakaman pertama yang didirikan oleh dinas pemakaman tentara untuk menghormati para korban Perang Dunia II (1942 – 1945). Mereka terdiri dari tentara Belanda, tentara negara-negara Commonwealth serta rakyat sipil Belanda maupun Indonesia yang dieksekusi tentara Jepang.
Makam Kehormatan Belanda ini berada dibawah pengurusan Oorlogsgravenstichting (Yayasan Makam Kehormatan Belanda) yang berpusat di Den Haag. Nah! Karenanya, komplek ini bersih dan rapi. Kalau yang mengurus Indonesia, seperti apa jadinya ya?
Jakarta makin menggeliat. Bisnis rekreasi makin bangkit. Kawasan Ancol menjadi kawasan rekreasi dan hiburan. Presiden Soekarno merespons. Tugas membangun diserahkan Dinas Bangunan Tentara Sub Direktorium (Zeni Angkatan Darat). Frederich Silaban yang juga pernah mendesain masjid Istiqlal ditunjuk sebagai arsitek. Taman Makam Pahlawan Kalibata harus kelar dalam tempo setahun.
[caption id="attachment_228961" align="aligncenter" width="600"] (Foto: Sinar Harapan)[/caption]
Rabu, 10 November 1954, Presiden Soekarno meresmikan TMP Kalibata. Peringatan Hari Pahlawan dibarengi pemakaman 121 kerangka jenazah pindahan dari Ereveld Ancol. Semua dimakamkan di petak A. Sedangkan kerangka pahlawan nasional KH. Zainal Mustofa dimakamkan ke tempat kelahirannya di Desa Sukamanah, Tasikmalaya. Pun 21 pengikutnya yang dihukum mati Belanda pada 25 Oktober 1944. Mereka dituding menghasut rakyat melawan pemerintah kolonial.
Nah! Saat peresmian ada satu kerangka jenazah yang tercatat menjadi penghuni pertama di komplek Taman Makam Pahlawan Kalibata. Siapakah beliau? Dia adalah D Halim. Pejuang kemerdekaan ini dimakamkan pada petak A nomor 1.
Sedangkan untuk prosesi pemakaman jenazah (bukan kerangka) pertama adalah pemakaman jenazah H Agus Salim pada 5 November 1954 di petak A, Nomor 106.
Bacharuddin Jusuf Habibie adalah jenazah terakhir (Kamis, 12 September 2019) yang dimakamkan di TMPN Kalibata.
[caption id="attachment_228958" align="aligncenter" width="1280"] Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata. (Foto: Rafles Umboh)[/caption]
TMP Kalibata diperluas tahun 1973 ketika Soeharto menjabat sebagai Presiden RI. Dari seluas 5 hektar menjadi 25 hektar. Pengerjaannya tahun 1974. Sedangkan ketetapan TMP Kalibata menjadi TMP Nasional baru ditetapkan pada 1976 melalui Keputusan Presiden RI nomor 18 tahun 1976.
Dari berbagai sumber.
Baca juga:
Kalibata, jeda antara Bhumi Sekala dan Jagat Niskala?